Home > CSR & TJSL

Kisah Bu Popon: Bagaimana PYI Yatim dan Zakat Mengubah Kehidupan Keluarga Dhuafa

Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap para dhuafa yang sedang berjuang di tengah kesulitan hidup

BISNISTIME.COM, BANDUNG -- Di tengah kehidupan yang penuh keterbatasan, setiap bantuan yang datang bisa menjadi secercah harapan. Itulah yang dirasakan oleh Ibu Popon, warga Kampung Pogokan RT 003/016, Desa Resmi Tinggal, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, ketika tim Laznas PYI hadir langsung ke rumahnya untuk menyalurkan program BAHAGIA (Bantu Harapan bagi Dhuafa), Minggu (26/10).

Bantuan yang diberikan berupa paket sembako berisi beras, mie instan, minyak goreng, gula, teh, dan sarden sebagai kebutuhan sederhana namun sangat berarti bagi keluarga Ibu Popon.

Ibu Popon yang kini sudah lanjut usia, hidup dalam kondisi serba terbatas. Suaminya tengah menderita stroke dan hanya bisa berbaring di rumah, sementara anak laki-lakinya mengalami gangguan kejiwaan yang sudah hampir 13 tahun belum kunjung sembuh.

Di tengah beban berat itu, beliau tetap tegar, berusaha menjaga keluarga dan mensyukuri setiap nikmat kecil yang datang.

Dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, Bu Popon mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam bahasa daerahnya dengan penuh ketulusan.

“Hatur nuhun parantos mere bantuan ka ibu. Mugia sadaya dibales ku Gusti Allah kalayan kasehatan, rejeki, sareng kahirupan anu berkah. Nuhun parantos paduli ka kulawarga ibu,” tutur Bu Popon dengan haru.

Sementara itu, Tedi, selaku SPV Pemberdayaan PYI Yatim dan Zakat, menuturkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap para dhuafa yang sedang berjuang di tengah kesulitan hidup.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap donasi yang dipercayakan kepada PYI benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Semoga kehadiran kecil kami bisa menjadi penguat bagi Bu Popon dan keluarga,” ujar Tedi.

Tedi juga mengajak masyarakat luas untuk terus berbagi dan berdonasi melalui PYI Yatim dan Zakat agar lebih banyak keluarga seperti Bu Popon yang bisa tersentuh oleh kebaikan.

“Mari kita terus menebar kebaikan bersama. Satu paket sembako, satu uluran tangan, bisa jadi sumber harapan besar bagi mereka yang sedang berjuang,” tambahnya. [ ]

Dok foto: PYI

× Image