Bootcamp Business Program 2025: Unisba Cetak Wirausahawan Muda Islami yang Inovatif dan Berdaya Saing

BISNISTIME.COM, BANDUNG -- Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar kegiatan tahunan Bootcamp Business Program 2025 Vol. 03 dengan mengusung tema “Innovate, Create, Elevate: Young Islamic Entrepreneurs Shaping the Future.”
Acara ini berlangsung selama dua hari, 31 Oktober hingga 1 November 2025, di Laboratorium Lantai 2 dan 4 Fakultas Manajemen Unisba.
Program ini merupakan bagian dari Konsentrasi Kewirausahaan yang bertujuan menumbuhkan karakter, kreativitas, dan kompetensi bisnis mahasiswa agar mampu menjadi Young Islamic Entrepreneurs yang berdaya saing global dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Bootcamp Business Program 2025 terbagi menjadi dua jalur pembelajaran, yaitu Startup Business Program bagi mahasiswa yang sedang merancang ide bisnis, dan Scale-Up Business Program untuk mahasiswa yang sudah menjalankan usaha dan ingin meningkatkan kapasitas manajerial.
Sepanjang kegiatan, para peserta mendapatkan pembekalan dari para ahli di berbagai bidang. Dr. Firman Shakti Firdaus, S.H.I., M.Sc., Ph.D., membuka sesi dengan materi tentang Islamic Entrepreneurship.
Ia menekankan bahwa berwirausaha dalam Islam adalah bentuk ibadah yang harus dijalankan dengan etika dan nilai spiritual, melalui tiga pilar: inovasi, tanggung jawab sosial, dan orientasi spiritual. “Islam tidak melarang mencari keuntungan, tapi keuntungan itu harus membawa keberkahan,” ujarnya.
Sesi berikutnya diisi oleh Rezi Muhamad Taufik Permana, S.E., M.A.B., yang mengenalkan metode Design Thinking sebagai pendekatan untuk memahami kebutuhan pengguna dan menemukan solusi inovatif.
“Inovasi tidak datang dari ide cemerlang semata, tetapi dari kemampuan memahami masalah orang lain,” tuturnya.
Materi Creative Thinking disampaikan oleh Yudha Dwi Nugraha, S.E., M.Si., yang mengajak peserta mengembangkan pola pikir kreatif melalui metode SCAMPER dan storytelling.
Ia menegaskan bahwa “entrepreneur sejati tidak takut gagal, mereka menjadikan hambatan sebagai peluang.”
Nadia Meirani, S.E., M.S.M., memaparkan prinsip keuangan syariah yang berlandaskan keadilan, transparansi, dan keberkahan, serta peran akad mudharabah dan musyarakah dalam kerja sama bisnis.
Sesi berikutnya, Dr. Septiana Ayu Estri Mahani, S.E., M.M., menyoroti pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual dan sertifikasi halal sebagai upaya memperkuat kepercayaan publik. “Pendaftaran HKI bukan beban, tetapi investasi,” katanya.
Dalam sesi Product Design, Naufal Fajar Gumelar, desainer dan pendiri AfterWaste Studio, memaparkan konsep desain berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah plastik menjadi produk fungsional dan estetis.
Ia menampilkan karya seperti Adarma Stool dan NAUF Buf-01 Guitar yang terbuat dari limbah botol plastik daur ulang, sambil mengingatkan bahwa desain bukan hanya soal estetika, tetapi juga tanggung jawab sosial.
Shani Nur Muhammad, Studio Principal Dassein Design Bureau, memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran digital yang efektif di era ekonomi kreatif dengan menekankan pentingnya storytelling dan pengelolaan media sosial yang terukur.
Pada sesi berikutnya, Charian Firdiady, Senior Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas, membahas pentingnya pemahaman laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam bisnis.
Public Speaking menjadi topik menarik yang dibawakan oleh Rhyma Permatasari, S.Psi., pendiri Rhitme Innovation.
Ia mengajarkan teknik berbicara yang membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam dunia bisnis. “Jangan berbicara untuk mengesankan, tapi untuk memberikan dampak,” pesannya.
Penutup materi diberikan oleh Satria Dwi Putra dari BJB Syariah, yang menekankan pentingnya aspek legalitas dalam bisnis, termasuk perjanjian usaha dan perlindungan konsumen. “Bisnis tanpa dasar hukum ibarat bangunan tanpa fondasi,” tegasnya.
Kegiatan Bootcamp Business Program 2025 ditutup dengan apresiasi bagi seluruh pembicara dan peserta.
Dalam sambutannya, Dr. Handri menyampaikan pesan inspiratif agar mahasiswa tak hanya berhenti pada ide, tetapi berani mewujudkannya menjadi bisnis nyata.
“Kami ingin mahasiswa mewujudkan ide mereka menjadi bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat. Jadilah pengusaha muda yang tidak hanya sukses, tetapi juga membawa keberkahan,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya Bootcamp Business Program 2025, Unisba kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem kewirausahaan Islami yang berkelanjutan, adaptif, dan berdampak positif bagi pengembangan ekonomi umat. [ ]
Dok foto: Komhumas
