Cegah Bully Lewat Bahasa Santun, Dosen UNISA Bandung Dampingi Siswa SMA

BISNISTIME.COM, BANDUNG (unisa-bandung.ac.id) -- Perundungan verbal masih menjadi persoalan serius yang berdampak pada reputasi, kesehatan mental, hingga rasa percaya diri siswa. Bentuk bullying ini sering muncul melalui penggunaan bahasa kasar, merendahkan, atau mengintimidasi.
Menyadari hal tersebut, dosen Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung, Perla Yualita, S.Pd., M.Pd., bersama tim menginisiasi Pelatihan Kesantunan Berbahasa bagi siswa SMA Muhammadiyah 3 Plus Kota Bandung, Jumat (25/04/2025).
Menurut Perla, rendahnya kesadaran dan keterampilan berbahasa santun dapat menjadi salah satu pemicu munculnya verbal bullying.
“Verbal bullying sering dianggap sepele karena tidak meninggalkan luka fisik, padahal dampaknya bisa sangat merugikan korban. Karena itu, kami ingin membekali siswa dengan keterampilan berbahasa yang santun, agar mereka dapat membedakan antara bercanda berlebihan dan perundungan,” jelasnya, Minggu (13/9/2025)
Pelatihan yang diikuti oleh 61 siswa dan berfokus pada peningkatan kesadaran berbahasa melalui materi interaktif serta diskusi kelompok.
Para peserta dikenalkan pada enam prinsip kesantunan bahasa dari Leech, yakni kepekaan, kerendahan hati, penghargaan, kesederhanaan, kesepakatan, dan empati.
“Dengan memahami prinsip-prinsip ini, siswa diharapkan bisa membangun komunikasi yang sehat sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” tambah Perla.
Perla juga menuturkan bahwa hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa santun pada siswa.
“Hal ini memperlihatkan bahwa kesadaran mereka terhadap pentingnya menggunakan bahasa yang baik semakin signifikan”.
Perla juga menuturkan bahwa pihak sekolah menyambut positif program ini dan berharap kegiatan dapat berkelanjutan dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk orang tua siswa, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar tanpa perundungan. [ ]
Dok foto: UNISA Bandung