Home > Medika

Belajar Menstruasi dengan Ceria: Dosen Bidan UNISA Bandung Dampingi Anak Migran di Malaysia

Program ini sejalan dengan komitmen UNISA Bandung untuk menghadirkan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata dan mendukung visi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia

BISNISTIME.COM, BANDUNG (unisa-bandung.ac.id) -- Sebagai respon atas minimnya pengetahuan anak-anak tentang kesehatan reproduksi, khususnya terkait menstruasi, dosen Program Studi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung, Nurhayati, S.ST., M.Kes, menggelar kegiatan bertajuk “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Metode Permainan Edukasi Menstruasi”. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 4 September 2025 di Sanggar Bimbingan Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia.

Nurhayati menuturkan bahwa menstruasi merupakan proses biologis alami bagi anak perempuan, namun minimnya informasi kerap menimbulkan kebingungan, rasa malu, bahkan stigma negatif.

“Kurangnya pemahaman tentang hygiene genitalia dapat meningkatkan risiko infeksi. Karena itu edukasi menstruasi sangat penting untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi menstruasi dengan sehat dan percaya diri,” jelasnya, Kamis (11/09/2025)

Dalam kegiatan ini, Nurhayati menggunakan Permainan Kartu Kuartet sebagai media utama pembelajaran.

Terdiri dari 48 kartu dengan 12 topik berbeda, permainan ini membahas siklus menstruasi, alat bantu menstruasi, gejala, mitos, hingga cara menjaga kebersihan dan sikap yang tepat saat menstruasi. Metode ini dipilih karena lebih efektif dibanding penyampaian satu arah.

“Anak-anak belajar lebih mudah jika sambil bermain. Dengan metode permainan, materi yang dianggap tabu bisa dipahami dengan cara yang menyenangkan. Anak perempuan menjadi lebih siap menghadapi menstruasi, sedangkan anak laki-laki belajar menghormati dan tidak mengejek teman perempuannya,” tutur Nurhayati.

Peserta kegiatan adalah anak-anak kelas 4–6 SD di Sanggar Bimbingan Kepong, yang mayoritas merupakan anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI). Antusiasme tampak jelas sepanjang kegiatan, baik dari anak perempuan maupun laki-laki.

“Topik ini belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Anak perempuan tampak lebih percaya diri, sementara anak laki-laki lebih menghormati teman perempuannya,” ungkapnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISA Bandung, Aef Herosandiana, M.Kom, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Anak-anak imigran Indonesia di Malaysia memiliki semangat belajar yang tinggi meski menghadapi keterbatasan. Kehadiran PKM ini diharapkan menjadi energi baru bagi mereka untuk terus meraih cita-cita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aef menuturkan bahwa kegiatan PKM internasional ini tidak hanya memperluas jangkauan pengabdian lintas negara, tetapi juga mempererat hubungan akademik dan sosial dengan masyarakat Indonesia di luar negeri.

“Program ini sejalan dengan komitmen UNISA Bandung untuk menghadirkan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata dan mendukung visi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia,” pungkasnya.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama UNISA Bandung dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia. [ ]

Dok foto: UNISA Bandung

× Image