Home > Nasional

Peritel akan Menjadi Target Utama Kejahatan Siber, Fortinet: Perlu Strategi Amankan Transkasi Ritel

fortinet

BISNISTIME.COM,JAKARTA-- Indonesia diperkirakan akan memiliki 380 juta pengguna ponsel pintar, sementara nilai transaksi pembayaran digital diproyeksikan mencapai 88,42 miliar Dolar AS pada tahun 2028.  Pertumbuhan ini juga menjadikan para pelaku ritel dan konsumen sebagai target utama ancaman kejahatan siber, terutama selama puncak musim belanja seperti Ramadan dan Idul Fitri.

Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia, menekankan pentingnya mengamankan jaringan dan transaksi ritel. Menurutnya, pelaku ritel harus menerapkan pendekatan keamanan yang proaktif, yang mengintegrasikan intelijen ancaman berbasis AI, SD-WAN yang aman, dan Zero Trust Network Access (ZTNA) untuk melindungi bisnis maupun konsumen dari risiko siber yang terus berkembang dari kejahatan siber.

"Perlu upaya memperkuat ketahanan keamanan siber, mengurangi risiko penipuan, dan mengamankan sektor ritel Indonesia yang tumbuh pesat," kata Lim di sela acara Fortify Your Cybersecurity: Ensuring Secure Customer Experiences During Peak Festive Season Demand beberapa waktu lalu.

FortiGuard Labs dari Fortinet telah mengidentifikasi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam penipuan phishing, situs e-commerce palsu, dan skema pembayaran digital palsu yang menyasar para pembeli di Indonesia. Pelaku kejahatan siber semakin sering memanfaatkan serangan phishing berbasis AI dan data keuangan yang dicuri untuk menjalankan penipuan yang canggih, yang menimbulkan risiko bagi bisnis maupun konsumen.

Seiring dengan percepatan digitalisasi sektor ritel, konvergensi antara keamanan dan jaringan menjadi sangat krusial. Solusi seperti Fortinet Secure SD-WAN serta kerangka kerja keamanan siber berbasis AI memungkinkan pelaku ritel untuk melindungi transaksi sensitif, meningkatkan visibilitas jaringan, dan mencegah pelanggaran sebelum terjadi. Edwin menambahkan, “Strategi keamanan siber yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan penting bagi pelaku ritel yang ingin menjaga kepercayaan pelanggan dan kelangsungan bisnis," katanya.

Fortinet mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi strategi keamanan berlapis, pembaruan sistem secara rutin, dan inisiatif edukasi konsumen untuk mengurangi risiko. “Lanskap ritel digital di Indonesia berkembang sangat pesat, dan pelaku usaha harus tetap selangkah lebih maju dari ancaman siber dengan berinvestasi pada solusi keamanan yang cerdas,” tutur Lim.

dok foto: Fortinet

× Image