Home > Lifestyle

Jangan Jadi Penumpang Hidup, Jadilah Nahkoda Gagasan

Menjadi pemimpin sejati bukan soal jabatan, melainkan tentang jiwa yang tak pernah berhenti melahirkan gagasan dan mewujudkannya dalam tindakan.
Dok. Mas Imam Nawawi
Dok. Mas Imam Nawawi

BISNISTIME.COM, DEPOK -- Banyak orang menjalani hidup layaknya penumpang. Penumpang hanya menunggu, bersikap pasif, dan mudah merasa jenuh. Mereka pasrah pada keadaan, terbawa arus, dan merasa tak berdaya. Padahal, dunia ini membutuhkan nahkoda—mereka yang mengaktifkan akal dan jiwa untuk menciptakan solusi, bukan sekadar menerima nasib.

Menjadi pemimpin sejati bukan soal jabatan, melainkan tentang jiwa yang tak pernah berhenti melahirkan gagasan dan mewujudkannya dalam tindakan.

Jika ada pemimpin yang hanya sibuk mengurusi hal teknis, mungkin ia perlu memperkaya dirinya dengan gagasan. Sebaliknya, jika hanya pandai bicara gagasan tapi tak mau melangkah, ia harus belajar dari pohon—yang tumbuh kokoh karena akarnya tak pernah berhenti bekerja mencari nutrisi.

Ketika Gagasan Mengubah Sejarah

Sejarah bangsa membuktikan, perubahan besar lahir dari gagasan. Saat Indonesia dijajah, sebagian besar orang pasif dan merasa mustahil untuk melawan.

Namun, ada sekelompok pemuda dengan akal yang hidup dan hati yang berani menolak menyerah. Bung Karno dan Bung Hatta bukan sekadar tokoh, mereka adalah simbol pergerakan dengan gagasan besar: merdeka.

Gagasan itu lahir dari kesadaran, pengamatan, dan keberanian berpikir di tengah keterbatasan. Ia diperjuangkan lewat tenaga, orasi, hingga diplomasi. Mereka tidak hanya bermimpi, tetapi bergerak, mengorganisasi, dan menginspirasi jutaan orang hingga lahirlah kemerdekaan.

Dari Gagasan Menuju Aksi

Setiap kita adalah pemimpin bagi hidup sendiri. Pertanyaannya, apakah kita memilih menjadi nahkoda atau tetap menjadi penumpang?

Gagasan besar adalah langkah awal. Namun, tanpa tindakan, gagasan hanya akan menjadi angan-angan.

Mulailah dengan menetapkan tujuan hidup. Apa yang ingin kita capai? Rancang gagasan konkret, lalu wujudkan dengan langkah pertama, sekecil apa pun itu.

Perjalanan mewujudkan gagasan membutuhkan keuletan. Akan ada jatuh bangun, keraguan, dan kegagalan. Namun, justru di situlah letak keindahan perjuangan. Kegagalan bukan akhir, melainkan bahan bakar untuk perbaikan.

Sayangnya, bila seorang pemuda lebih ulet scrolling HP daripada hadir dalam denyut kehidupan nyata, bisa ditebak, masa depan akan sulit ia genggam.

Saatnya Menjadi Nahkoda

Berhentilah menunggu nasib. Mulailah menciptakan jalan. Hidup bukan sekadar melewati hari, melainkan mengisi setiap detik dengan makna.

Tak pernah lelah membangun gagasan dan mewujudkan tindakan adalah kunci menjadi pribadi yang bermanfaat—seseorang dengan misi hidup jelas, yang mampu menebar manfaat luas bagi sesama.

Mas Imam Nawawi

× Image