Workshop Ethics and Professionalism in Academic Publishing Tekankan Prioritas Etik dan Tantangan AI

Bandung, 11 Oktober 2025 — Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) menyelenggarakan Workshop on Ethics and Professionalism in Academic Publishing pada Jumat, 10 Oktober 2025, pukul 08.00–15.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti sekitar delapan puluh peserta dan tidak hanya melibatkan sivitas FK Unisba, tetapi juga dosen serta peneliti dari berbagai fakultas kedokteran antara lain Universitas Lampung, FK Unpar, Unpas, dan Unjani.
Kehadiran peserta lintas kampus ini menunjukkan kesadaran kolektif bahwa penguatan integritas ilmiah merupakan agenda bersama.
Workshop menghadirkan perspektif utuh dari empat peran kunci dalam ekosistem publikasi ilmiah—publisher, editor, reviewer, dan author—melalui paparan Ahmad Arif Nurrahman, S.T., M.T.; Prof. Dr. Siti Yuyun Rahayu Fitri, S.Kp., M.Si.; Mas Rizky A. A. Syamsunarno, dr., M.Kes., Ph.D.; dan Hilmi Sulaiman Rathomi, dr., Sp.KKLP., M.KM., Ph.D.
Para narasumber menegaskan bahwa isu etik—mulai dari plagiarisme, text recycling, konflik kepentingan, hingga kejelasan kepenulisan—harus menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan naskah, dari penulisan hingga proses peer review dan penerbitan.
Transparansi, keterulangan, dan akuntabilitas ilmiah ditegaskan sebagai fondasi untuk menjaga mutu karya sekaligus kepercayaan publik terhadap sains.
Tema sentral yang mengemuka adalah kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelegence/IA) sebagai alat bantu penulisan dan publikasi.
Teknologi AI diakui mampu mempercepat penyusunan naskah, membantu penyuntingan bahasa, serta memperkuat penelusuran referensi, namun pemanfaatannya masih menjadi tantangan bagi penulis, editor, reviewer, dan penerbit.
Potensi persoalan terkait keaslian karya, akurasi ilmiah, bias algoritmik, hak cipta, serta penetapan tanggung jawab dan kepenulisan menuntut penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab.
Workshop ini karenanya mendorong deklarasi penggunaan AI, verifikasi isi berbasis bukti, dan kepatuhan terhadap kebijakan jurnal serta pedoman internasional.
Ketua panitia, Meta Maulida Damayanti, drg., M.Kes., menyampaikan bahwa jalannya acara berlangsung dinamis dengan diskusi yang sangat aplikatif.
“Antusiasme peserta dari berbagai institusi memperlihatkan komitmen yang sama untuk memperbaiki praktik publikasi. Kami mendorong kolaborasi lintas kampus—mulai dari klinik penulisan, pendampingan editorial, hingga pertukaran reviewer—agar luaran penelitian menjadi lebih kuat, etis, dan berdampak. Harapan kami, jejaring yang terbangun hari ini melahirkan manuskrip yang lebih siap terbit di jurnal bereputasi,” ujarnya.
Penyelenggara berharap, melalui pemahaman lintas peran dan dialog mendalam mengenai etika serta profesionalisme, para peserta kembali ke institusinya masing-masing dengan rambu-rambu yang jelas untuk menulis naskah yang etis, transparan, dan reproducible, sekaligus lebih siap merespons peluang dan risiko AI dalam publikasi ilmiah. [ ]
Dok foto: Komhumas