Home > Nasional

Resep Rahasia Sukses dan Bahagia Sejati: Belajar dari Ustadz Adi Hidayat

Menurut UAH, Al-Quran adalah peta jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Dalam bahasa Arab, istilah untuk hal itu adalah falah. Orang yang berhasil menggenggamnya disebut aflah, dan mereka yang hidupnya penuh keberuntungan di
Dok. Mas Imam Nawawi
Dok. Mas Imam Nawawi

BISNISTIME.COM, JAKARTA — Pagi itu, 7 Oktober 2025, suasana terasa berbeda. Saya membuka kanal YouTube Ustadz Adi Hidayat Official dan menemukan tema yang langsung menarik perhatian: “Rahasia Meraih Kesuksesan & Kebahagiaan Sejati.”

Uraian Ustadz Adi Hidayat (UAH) kali ini begitu relevan dan menyentuh. Bukan sekadar motivasi biasa, tetapi peta jalan menuju kehidupan yang sukses dan bahagia, sebagaimana digariskan oleh Al-Qur’an.

Ikuti Peta Jalan Kesuksesan

Menurut UAH, Al-Qur’an adalah peta jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Dalam bahasa Arab, istilah untuk hal itu adalah falah. Orang yang berhasil menggenggamnya disebut aflah, dan mereka yang hidupnya penuh keberuntungan disebut muflih — yaitu para pemenang sejati di sisi Allah.

Siapa mereka para muflih itu? UAH menjelaskan, ada empat kunci utama yang menjadi bekal menuju sukses dan bahagia sejati.

1. Terus Meng-upgrade Iman kepada Allah

Iman adalah akses utama. Seperti halnya seseorang yang punya koneksi kuat ke pimpinan akan dimudahkan urusannya, begitu pula orang yang punya hubungan kuat dengan Allah — seluruh urusannya akan dipermudah. Inilah modal besar yang akan menuntun kita menuju ketenangan dan kebahagiaan sejati, bahkan ketika Allah belum terlihat oleh mata, tetapi terasa oleh hati.

2. Menunaikan Salat dengan Sempurna

Salat adalah bukti nyata dari iman. Karena itu, orang yang muflih akan berusaha menunaikan salat dengan kualitas terbaik — bukan hanya rajin salat wajib, tetapi juga melengkapinya dengan salat sunnah. Kata UAH, makna “yuqimunash shalah” bukan sekadar mendirikan salat, tetapi juga merasakan kenikmatan di dalamnya. Hati, pikiran, dan tubuh bergerak dalam satu kesadaran yang sama menuju Allah.

3. Gemar Berbagi Rezeki

Berbagi tidak selalu harus dengan uang. Senyum yang tulus, perhatian kecil, atau tulisan bermanfaat juga bentuk sedekah. Saya pribadi merasa bersyukur bisa terus berbagi melalui tulisan-tulisan ini. Jika satu saja di antaranya bisa menggerakkan seseorang menjadi lebih baik, maka itulah rezeki terbesar.

4. Mengimani Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur’an bukan sekadar kitab untuk dibaca, tapi kurikulum kehidupan. Ia menuntun kita membentuk karakter dan akhlak yang baik, agar setiap langkah hidup bernilai ibadah.

Bekal Sejati Kehidupan

Empat hal tersebut — iman, salat, sedekah, dan komitmen pada Al-Qur’an — adalah bekal sejati untuk kehidupan dunia dan akhirat. Dunia hanyalah persinggahan, sedangkan falah adalah tujuan utama.

Alhamdulillah, Allah memperdengarkan pesan penting ini melalui UAH. Semoga catatan sederhana ini menjadi pengingat bagi siapa pun yang ingin meraih kesuksesan dan kebahagiaan sejati — bukan hanya di dunia, tetapi juga di sisi-Nya.

Mas Imam Nawawi

× Image