Alquran, Sauh Peneguh di Tengah Badai Kehidupan

BISNISTIME.COM, DEPOK – Hidup kerap digambarkan seperti samudra luas. Ada kalanya kita berlayar dengan tenang di atas gelombang yang bersahabat, namun ada pula saat di mana badai datang menguji keteguhan hati. Begitu pula perjalanan manusia di dunia—tak seorang pun dapat memastikan apakah hari ini akan berjalan mulus atau justru penuh cobaan.
Di tengah ketidakpastian itu, manusia memerlukan pegangan yang meneguhkan jiwa agar tidak mudah goyah. Di sinilah Alquran hadir sebagai sauh penguat sekaligus cahaya penuntun langkah.
Gelombang Kehidupan yang Mengguncang
Badai kehidupan bisa hadir dalam beragam rupa: rasa malas, keraguan, kegagalan, hingga bisikan putus asa yang perlahan melemahkan semangat. Ketika itu datang, waktu 24 jam dalam sehari terasa berat untuk diisi dengan kebaikan.
Namun, justru di titik inilah ujian sejati itu muncul. Saat hati mulai lelah, manusia kerap lupa bahwa ikhtiar adalah sebuah proses, bukan sekadar menunggu hasil instan.
Alquran, Peneguh di Tengah Kerapuhan
Allah SWT mengetahui betapa rapuhnya manusia. Karena itu, diturunkanlah Alquran sebagai petunjuk hidup yang abadi. Firman-Nya adalah cahaya, penguat, sekaligus kabar gembira bagi mereka yang berserah diri (QS. An-Nahl: 102).
Setiap kali seorang hamba membuka lembaran Alquran dan merenungi maknanya, di situlah ketenangan bersemayam. Ia menyadari bahwa beban hidup tidak pernah dibiarkan tanpa pertolongan Allah.
Mulai dari Satu Ayat
Alquran bukan sekadar bacaan, melainkan dialog antara hamba dan Penciptanya. Ia adalah sauh yang menahan kapal kehidupan agar tidak terombang-ambing, sekaligus kompas yang menunjukkan arah ketika manusia tersesat.
Lalu bagaimana cara memulainya? Cukup dengan langkah sederhana: ambil mushaf, bacalah meski hanya satu ayat, lalu hadirkan hati sepenuhnya. Renungkan maknanya, dengarkan pesan Allah, dan biarkan cahaya-Nya menuntun perjalanan hidup.
Sebab, di balik setiap huruf Alquran tersimpan penawar bagi hati yang gelisah dan penguat bagi jiwa yang letih. Dengan itulah manusia dapat menjadi nahkoda yang tangguh dalam mengarungi samudra kehidupan. Dan yakinlah, pertolongan Allah selalu datang bagi siapa pun yang kembali pada-Nya.
Penulis: Mas Imam Nawawi