Home > CSR & TJSL

IZI Hadir di Event Kick Off Program Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis KUA dan Inkubasi Wakaf Produktif

Laznas Inisiatif Zakat Indonesia, yang diwakili Nana Sudiana, merupakan salah satu Laznas yang ada di DKI Jakarta, sejak awal berkomitmen menjadi bagian kolaborasi program yang ada

BISNISTIME.COM, JAKARTA (Rabu,10/09) -- Direktur Akademizi, Nana Sudiana, hadir mewakili Laznas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) pada acara "Kick Off Program Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis KUA dan Inkubasi Wakaf Produktif".

Acara ini berlangsung di Jembatan Cinta, Desa Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Acara kolaborasi ini sendiri di inisiasi Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementrian Agama RI, terutama oleh Tim Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementrian Agama RI.

Acara ini melibatkan pemerintah Propinsi DKI Jakarta, yang diwakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Baznas RI, Baznas (Bazis) DKI, Kantor Wilayah Kementrian Agama DKI Jakarta, Forum Zakat, KUA setempat dan juga sejumlah lembaga zakat.

Laznas Inisiatif Zakat Indonesia, yang diwakili Nana Sudiana, merupakan salah satu Laznas yang ada di DKI Jakarta, sejak awal berkomitmen menjadi bagian kolaborasi program yang ada.

Laznas IZI, sejak awal membuktikan diri menjadi bagian program-program kolaborasi yang digagas Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Agama RI.

IZI misalnya dalam program Kampung Zakat telah berpartisipasi, bahkan sejak awal proses konsep dan diskusi awal program ini akan digulirkan. Setelah mulai implementasi pada tahun 2018, IZI hingga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari Program Kampung Zakat.

IZI juga, sejak awal menjadi mitra dalam program KUA Pemberdayaan. Dalam desain rencana program, perbaikan konsep, hingga implementasi dan evaluasi-nya pun IZI hadir dan secara aktif terus mendukung, mengawal dan memberikan usulan-usulan evaluasi dan perbaikan program ini.

Bagi IZI, mengawal program-program kolaborasi adalah bagian penting yang akan terus dilakukan sebagai prasyarat untuk mendukung kemajuan dan perbaikan pengelolaan zakat, sesuai tujuan dan cita-cita pengelolaan zakat di Indonesia.

Dalam moment acara ini juga, IZI bahkan menurunkan tim asesmen untuk melihat lebih detail dan akurat potensi apa yang bisa dioptimalkan di Pulau Tidung dan sekitarnya bagi pemberdayaan masyarakat di sana.

Dalam pengamatan Tim IZI, Pulau Tidung dan sekitarnya, di Kepulauan Seribu ini memiliki masalah kemiskinan yang cukup serius.

Salah satu faktor penting hal ini terjadi karena berkaitan erat dengan faktor ekonomi, seperti biaya hidup tinggi, seperti biaya kebutuhan pokok, termasuk pangan dan pakaian.

Peningkatan pulau Tidung dan sekitarnya yang menjadi tujuan pariwisata belum cukup menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kemiskinan warga di sekitar pulau-pulau yang ada.

Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk Pulau Tidung dan sekitarnya masih tetap memilih lebih banyak fokus untuk berprofesi sebagai nelayan.

Padahal mata pencaharian sebagai nelayan ini, rentan terhadap kondisi sosial ekonomi yang kompleks, sehingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi tergantung dengan musim dan cuaca, ditambah modal melaut yang juga terbatas.

Selain itu, ada PR yang cukup penting juga untuk segera diatasi, yakni soal lingkungan hidup. Adanya abrasi, berkurangnya pohon-pohon bakau, serta sampah yang menumpuk di sekitar pantai maupun sebagian perairan Pulau Tidung dan sekitarnya menjadi permasalahan yang menuntut solusi nyata.

Memang ada alasan, katanya sebagian sampah-samah ini berasal dari Jakarta, namun faktanya jelas tidak mungkin untuk dibiarkan dan malah bisa menggangu keindahan dan kebersihan serta kesehatan lingkungan kepulauan Seribu yang indah ini

Melihat itu semua, kami dari Tim IZI, setelah berdiskusi sambil melihat kondisi yang ada memiliki ide untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis perikanan dan pariwisata lokal guna memajukan masyarakat Pulau Tidung dan sekitarnya di Kepulauan Seribu.

Upaya yang masih dalam bentuk ide dan gagasan ini diharapkan akan juga di inisiasi Tim IZI DKI Jakarta untuk segera menemukan langkah nyata untuk mengembangkan sub-sektor ekonomi kreatif, seperti video, film, dan fotografi, serta pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha kecil yang ada di sana.

Tak lupa juga perlu ada edukasi terkait kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah dan peningkatan kampanye produk binaan masyarakat yang akan dihasilkan agar bisa tumbuh dan menopang kebutuhan ekonomi warganya. [ ]

Dok foto: IZI

× Image