Home > Lifestyle

S.T.A.R Project Kiprah Santri MA Persis Tarogong untuk Lingkungan

MA Persis Tarogong pada rentang waktu 29 April 20 Mei 2025 berupaya untuk menumbuhkan kesadaran akan kelestarian lingkungan ini melalui Projek penguatan profil pelajar pancasila Rahmatan Lilalamin (P5RA)

BISNISTIME.COM. GARUT JAWA BARAT – Sabtu (24/05/2025) “Kreativitas adalah melihat apa yang dilihat semua orang dan berpikir apa yang tidak dipikirkan siapa pun.” – Albert Einstein

Masalah kelestarian lingkungan merupakan hal mendesak yang harus dipikirkan oleh manusia saat ini. Masalah ini meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan dengan air, udara, tanah dan berbagai masalah ekosistem lainnya. Penyebab munculnya masalah tersebut diantaranya adalah urbanisasi yang cepat, industrialisasi yang berkembang cepat dan konsumsi sumber daya yang berlebihan. Untuk itu perlu adanya beberapa upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang timbul dari masalah tersebut.

MA Persis Tarogong pada rentang waktu 29 April – 20 Mei 2025 berupaya untuk menumbuhkan kesadaran akan kelestarian lingkungan ini melalui Projek penguatan profil pelajar pancasila Rahmatan Lil’alamin (P5RA). Dengan mengusung tema S.T.A.R (Simple Technology for Action & Resolution) “Ciptakan Teknologi Sederhana, Aksi Nyata Atasi Masalah di Sekitar. Dengan menekankan dimensi mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan tathawur wa ibtikar (inovatif), kegiatan ini bertujuan membentuk santri sebagai individu yang tidak hanya mampu menjawab tantangan zaman, tetapi juga memberi solusi yang maslahat bagi umat. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh santri kelas X dan XI ini menjadi momen penting dalam mengintegrasikan pembelajaran abad ke-21, pendidikan karakter, serta inovasi teknologi berbasis lingkungan yang aplikatif.

Kegiatan ini dimulai dengan mengamati berbagai masalah yang terjadi di sekitar rumah, sekolah, dan masyarakat. Santri diberikan LKPD bertajuk "Detektif Lingkungan: Temukan Masalah, Ciptakan Solusi!", santri didorong untuk menggali potensi masalah yang dapat ditangani melalui teknologi sederhana.

Tahap selanjutnya santri dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan gaya belajar dan minat masing-masing. Setiap kelompok akan menghasilkan karya yang berbeda namun saling terkait . Kelompoknya terdiri dari kelompok visul, kinestetik dan audio visul. Pada akhir kegiatan, diadakan pameran gelar karya dimana semua hasil karya dari setiap kelompok akan dipamerkan di sekolah.

Hasil karya santri ini melaui 2 tahapan penilaian. Penilaian pertama oleh wali kelas dan tahap kedua pada saat pameran ada penilaian dari juri. Penilaian oleh wali kelas ditujukan untuk menilai berbagai dimensi P5RA yang akan dicantumkan dapat rapot. Sedangkan penilaian dari juri hanya untuk memberikan bonus produk yang terbaik.

Secara keseluruhan santri dari berbagai kelompok gaya belajarnya antusias mengikuti kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan kesungguhan mereka untuk melakukan uji coba yang tidak hanya cukup satu kali. Ide kreatif mereka muncul mulai dari infografis kreatif, Video pembuatan produk dengan berbagai ceritanya dan produk akhir yang beraneka macam. Produk yang dihasilkan mulai dari alat penyiram tanaman otomatis, tempat sampah dengan menggunakan sensor, pembuatan plastic yang ramah lingkungan, sampai ke alat pembangkit listrik tenaga sampah.

Pada akhirnya tim penilai baik wali kelas maupun juri yang dinilai bukan produk akhir tapi bagaimana proses santri saling berkolaborasi untuk menciptakan produk tersebut. Karena setiap ide yang muncul adalah awal sebuah perubahan. Mungkin terlihat kecil, sederhana, bahkan belum sempurn namun dari sanalah kepedulian mereka untuk memberi solusi terhadap lingkungan muncul.

Mari kita, para pendidik terus membuka ruang bagi santri untuk berpikir bebas, berkreasi tanpa takut salah, dan bereksperimen..Karena saat santri diberi kepercayaan dan kesempatan, mereka tidak hanya belajar tentang teknologi atau lingkungan tapi mereka belajar menjadi manusia yang peduli, kreatif, inovatif. Dunia berubah bukan karena teori yang hebat, tapi karena aksi nyata dari generasi yang berani bertindak.

Narsum: Iis Latifah/Rep.djaddie

× Image