APMES Selenggarakan Kuliah Daring The Global Insight Bersama Prof. Dr. Clemens Jrgen Rland dari University of Freiburg

BISNISTIME.COM, BANDUNG (KOMHUMAS) — Asosiasi Program Studi Magister Ekonomi Syariah (APMES), salah satu anggotanya adalah Program Magister Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba), menyelenggarakan kuliah daring bertajuk “The Global Insight” dengan tema “Global Economic Governance between Deadlock and Informality: The Role of Victimhood Narratives, Legal Capacities, and Domestic Politics” yang pada Jumat (25/7).
Kuliah umum yang dilaksanakan secara hybrid yakni tatap muka di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan secara virtual melalui platform Zoom ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Clemens Jürgen Rüland yang merupakan International Relations and Southeast Asian Studies dari University of Freiburg, Jerman.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Clemens mengungkapkan bahwa berbagai studi telah menunjukkan adanya pelemahan signifikan dalam struktur tata kelola ekonomi global.
Ia menekankan bahwa selama ini terdapat sejumlah faktor kausal yang kurang mendapat perhatian dalam literatur ekonomi politik internasional maupun hubungan internasional.
Beberapa di antaranya adalah penguatan kapasitas hukum perdagangan oleh negara-negara berkembang yang dilakukan secara terarah, perubahan cara pandang terhadap narasi kemiskinan yang kini diperkuat oleh koalisi baru antara negara-negara berkembang, negara-negara miskin di kawasan Global South, serta organisasi masyarakat sipil dari berbagai belahan dunia yang semakin terintegrasi.
Selain itu, Prof. Dr. Clemens juga menyoroti bahwa lembaga-lembaga informal internasional belum mampu memberikan respons yang memadai terhadap berbagai persoalan globalisasi yang berkembang cepat.
Ia mencatat bahwa terdapat kecenderungan meningkatnya informalitas dalam tata kelola ekonomi global, seiring dengan semakin kuatnya perspektif Global South dalam kajian-kajian akademik mutakhir.
Untuk itu, Prof. Dr. Clemens mendorong lahirnya pendekatan yang lebih holistik dan multidisipliner dalam studi ekonomi global, termasuk melalui penggunaan nested analysis dan pendekatan analytic eclecticism yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu.
Menurutnya, pendekatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. [ ]
Dok foto: KOMHUMAS