Home > Lifestyle

Tenangkan Hati, Bahagia Pasti Hadir

Hati adalah raja dalam diri manusia. Lalu, bagaimana cara menjaganya agar bahagia bisa hadir?
Dok. Mas Imam Nawawi
Dok. Mas Imam Nawawi

BISNISTIME.COM, DEPOK -- Setiap manusia pasti berhadapan dengan problem, entah kesulitan ekonomi, akses pendidikan, hingga rasa malas untuk sungguh-sungguh menuntut ilmu. Semua itu sering bermuara pada satu hal: hati yang tidak tenang. Padahal, hati adalah “raja” dalam diri manusia. Lalu, bagaimana cara menjaganya agar bahagia bisa hadir?

Dalam bahasa Arab, hati disebut Qalb, yang bermakna pusat perasaan batin, kesadaran, hingga penentu tindakan. Karena itulah Allah memerintahkan manusia untuk mentadabburi Al-Qur’an. Firman-Nya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).

Pesannya jelas: hati harus dibuka. Hati yang terkunci dari kebenaran akan menolak ajaran, hidup dalam kegelisahan, bahkan menuju kebinasaan.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin mengibaratkan hati sebagai raja dengan tiga jenis tentaranya. Pertama, tentara eksternal: anggota tubuh seperti tangan, kaki, mata, dan telinga. Kedua, tentara internal: nafsu, kemarahan, ilmu, dan kebijaksanaan. Ketiga, tentara penjaga: pengelola imajinasi, informasi, dan penglihatan. Jika sang raja lemah, tentaranya bisa menipu dan menyeret kepada kerusakan.

Tanda hati yang sakit pun jelas terlihat: mudah marah, rakus, iri, cinta dunia, takut miskin, hingga berprasangka buruk. Maka hati perlu diobati dengan dzikir, ilmu, dan hikmah. Dengan itu, hawa nafsu dapat terkendali, amarah terjaga, dan kita lebih mudah memaafkan sesama.

Ketika hati tenang, syukur dan bahagia akan datang dengan sendirinya.

Mas Imam Nawawi

× Image