Internasionalisasi Kampus, UNISA Bandung Kembali Gelar KKN Internasional di Malaysia

(BANDUNG, UNISA-BANDUNG.AC.ID) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung kembali menggelar kegiatan KKN Internasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, KKN Internasional tahun ini digelar secara mandiri dengan membawa misi memperluas kiprah kampus di level global.
Kegiatan ini dilaksanakan di SB Kepong, SB Kampung Baru, dan SB Kampung Pandan, Kuala Lumpur pada 24 Agustus–13 September 2025.
Kepala LPPM UNISA Bandung, Aef Herosandiana, M.Kom., menegaskan bahwa KKN Internasional 2025 memiliki nilai istimewa karena untuk pertama kalinya digelar secara mandiri, setelah sebelumnya UNISA Bandung hanya berperan sebagai co-host.
“Dengan kepercayaan diri dan kesiapan yang matang, UNISA Bandung kini mengambil peran utama sebagai penyelenggara. Hal ini menunjukkan peningkatan kapasitas institusi, baik dari sisi akademik, manajerial, maupun jaringan kerja sama internasional,” ungkapnya pada Senin (25/8/2025).
Lebih jauh, Aef menilai program ini merupakan wujud nyata internasionalisasi kampus. Menurutnya, kehadiran mahasiswa UNISA Bandung di tengah masyarakat internasional akan menjadi branding kuat bahwa UNISA Bandung adalah kampus yang siap bersaing secara global, menjunjung nilai kemanusiaan, serta berorientasi pada kolaborasi internasional.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa delegasi agar menjadikan pengalaman lintas budaya ini sebagai kesempatan untuk belajar sekaligus berbagi.
“Pengalaman lintas budaya adalah kesempatan berharga yang tidak hanya memperkaya wawasan pribadi, tetapi juga membangun empati, kepedulian, dan keterampilan kolaborasi,” ucapnya.
Aef juga berharap mahasiswa mampu memanfaatkan setiap momen untuk memahami kearifan lokal dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat.
Sejalan dengan harapan tersebut, para mahasiswa delegasi pun menyambut kesempatan ini dengan penuh semangat. Bagi mereka, KKN Internasional bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga motivasi untuk terus berkembang.
Annisa Rahma Fadlillah, mahasiswi Prodi Sarjana Kebidanan, mengungkapkan motivasi terbesarnya mengikuti KKN Internasional UNISA Bandung adalah memperluas wawasan dan pengalaman lintas budaya, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Saya berharap dapat belajar bagaimana penerapan ilmu kesehatan disesuaikan dengan kondisi masyarakat di negara lain, sekaligus melatih komunikasi, adaptasi, dan kerja sama tim,” ungkapnya (25/8/2025).
Hal senada disampaikan oleh Shofia Asri Nur’aini, mahasiswi Prodi S1 Kebidanan, yang termotivasi mencoba pengalaman baru dan menantang diri sendiri.
“Saya juga berharap secara akademik dapat mengasah keterampilan mengajar dan komunikasi, sementara secara nonakademik ingin memahami budaya Malaysia, memperluas jejaring, serta melatih kerja sama tim dan problem solving,” tuturnya, Senin (25/8/2025).
Sementara itu, Muhammad Insan Jawwad Haifa, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, mengaku motivasi utamanya adalah karena program KKN Internasional dapat dikonversi menjadi publikasi jurnal.
Menurutnya, kebermanfaatan jurnal lebih luas dibandingkan skripsi. Ia pun berharap mendapatkan pengalaman langka dengan mendampingi anak-anak dari latar belakang berbeda dan menjadikan mereka sebagai responden penelitian.
Ristina Putri Rahmayanti, mahasiswi Prodi Sarjana Keperawatan, menyampaikan ketertarikannya mengikuti KKN Internasional untuk memperoleh pengalaman lintas budaya serta memperluas wawasan tentang pengabdian masyarakat di tingkat global.
“Saya berharap program ini menjadi peluang untuk beradaptasi sekaligus membangun kerja sama dengan masyarakat internasional,” ujarnya.
Muhammad Iqbal, mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual, menuturkan motivasinya adalah membangun relasi dan kemandirian diri.
Ia berharap keikutsertaannya dapat memberi manfaat, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi program studi, universitas, serta rekan-rekannya.
Adapun Wike Widia Nengsih, mahasiswi Prodi S1 Keperawatan, mengatakan bahwa keikutsertaannya dilandasi keinginan menambah pengalaman dan memperluas jaringan antarnegara.
“Saya percaya program ini sangat bermanfaat karena memberi kesempatan untuk berkembang, memperkaya wawasan, dan lebih siap menghadapi berbagai tantangan global,” ungkapnya.
Ia berharap dapat mengaplikasikan ilmu dalam konteks internasional, mengenal budaya baru, serta memperluas jaringan yang mendukung pengembangan diri dan karier di masa depan. [ ]
Dok foto: UNISA Bandung