Beranda » Kementerian ESDM Berupaya Percepat Penggunaan Energi Hijau dengan PLTA Peusangan di Aceh

Kementerian ESDM Berupaya Percepat Penggunaan Energi Hijau dengan PLTA Peusangan di Aceh

Menjadikan PLTA Peusangan sebagai Tumpuan Energi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan di Aceh

by Rahmat Ruskha
Percepat Penggunaan Energi Hijau dengan PLTA Peusangan di Aceh

BISNISTIME.COM, Kementerian ESDM tengah gencar mempercepat penggunaan energi hijau dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, saat melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada Selasa (23/4).

PLTA Peusangan menjadi sorotan utama dalam upaya percepatan penggunaan energi terbarukan di Tanah Air. Menurut Jisman, PLTA Peusangan, yang menjadi PLTA pertama di Provinsi Aceh, sedang dalam tahap pembangunan yang progres fisiknya telah mencapai 94,71%. Rencananya, unit pertama dari pembangkit listrik  ini akan beroperasi pada akhir tahun 2024, sementara unit kedua akan mengikuti pada Mei 2025.

“Dengan progres yang telah dicapai, kami berharap dapat mencapai Commercial Operation Date (COD) sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, serta sebagai bagian dari upaya kami dalam mendukung penggunaan energi bersih,” ungkap Jisman.

Dia menyoroti pentingnya PLTA Peusangan dalam menyediakan sumber listrik yang ramah lingkungan dan efisien. Sebagai pembangkit baseload,  ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, meningkatkan keandalan sistem, serta berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) nasional.

Selain itu, Jisman juga menegaskan bahwa tantangan di sektor ketenagalistrikan tidak hanya terkait dengan masalah teknis, tetapi juga melibatkan aspek lingkungan. “Kita harus memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan energi, dan PLTA Peusangan adalah langkah positif dalam menghadapi tantangan tersebut,” katanya.

Pembangkit listrik Peusangan juga diharapkan dapat membantu dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung dekarbonisasi dan penurunan emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan bermanfaat bagi Aceh, tetapi juga bagi upaya pengurangan emisi global.

Meskipun proyek pembangkit tersebut menghadapi beberapa tantangan, seperti masalah pembebasan lahan dan isu sosial, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, menyatakan optimisme bahwa PLN dapat menyelesaikan masalah tersebut.

“Pendanaan untuk PLTA Peusangan saat ini didukung oleh Pendanaan dari JICA Jepang. Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat dan dampak dari pembangunan pembangkit listrik ini,” ujar Wiluyo.

kementerian ESDM, kehadiran PLTA Peusangan akan menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, PLN, dan masyarakat diharapkan dapat menjadikan proyek ini sebagai contoh sukses dalam pengembangan energi terbarukan di Tanah Air.

 

Rekomendasi Untuk Anda