Home > Pendidikan

Buktikan Inovasi Tanpa Batas, Tendik UNISA Bandung Raih Best Paper Nasional

Karya berjudul SAFE-SHOCK : Inovasi replika defibrilator untuk simulasi pembelajaran klinis aman dan interaktif tersebut lahir dari kebutuhan nyata di laboratorium keperawatan UNISA Bandung

BISNISTIME.COM, BANDUNG (unisa-bandung.ac.id) -- Tidak hanya dosen dan mahasiswa, tenaga kependidikan (tendik) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung juga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.

Tim laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) yang terdiri Desy Amalia Rahayu, S.Kep., Ners, Hidayatul Auliya Fauziah, S.Keb, dan Nanda Abdurahman Fathir, S.Kep. berhasil meraih Best Paper III dalam Lomba Penyusunan Artikel, Karya Inovasi Laboran dan Tenaga Kependidikan (KILaT) 2025, yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada 25 Oktober 2025.

Ketua Tim Karya Inovasi, Desy Amalia Rahayu, S.Kep., Ners menuturkan bahwa karya berjudul “SAFE-SHOCK : Inovasi replika defibrilator untuk simulasi pembelajaran klinis aman dan interaktif” tersebut lahir dari kebutuhan nyata di laboratorium keperawatan UNISA Bandung.

“Alhamdulillah, kami sangat bangga dengan hasil karya ini. Selain meraih kategori Best Paper III, karya kami juga mendapat apresiasi dari PPA Dikti atas inovasi yang dibuat,” ungkap Desy Amalia Rahayu, Selasa (28/10/2025).

Desy menjelaskan, ide pembuatan alat ini muncul dari kebutuhan mahasiswa dalam praktikum mata kuliah Kegawatdaruratan, di mana salah satu kompetensinya adalah kemampuan menggunakan defibrilator untuk menangani pasien henti jantung mendadak.

“Sebelumnya, laboratorium kami sudah memiliki alat simulasi yaitu AED (Automated External Defibrillator) namun dari segi pengguna dan penggunaannya berbeda dengan defibrilator. Dari situlah muncul gagasan untuk membuat Safe-Shock/ replika defibrilator yang berbahan ramah lingkungan dan aman digunakan mahasiswa,” jelasnya.

Ia menambahkan, proses penyusunan artikel memiliki tantangan tersendiri terutama dalam mencari referensi ilmiah yang relevan.

“Berhari-hari kami mencari jurnal dalam negeri yang sesuai, namun belum menemukan yang membahas hal serupa. Akhirnya sebagian besar referensi kami gunakan dari jurnal internasional,” ujarnya.

Desy beserta timnya juga mengapresiasi dukungan universitas dan fakultas yang selalu memberikan ruang pengembangan diri bagi tenaga kependidikan.

“Mulai dari informasi lomba, proses pendaftaran, hingga pendampingan, kami selalu mendapat dukungan penuh dari UNISA Bandung. Universitas sangat mendorong kami untuk terus berinovasi,” tambahnya.

Ke depan, Desy dan tim berharap karya ini dapat terus disempurnakan agar berfungsi lebih optimal dan memberi manfaat yang lebih luas.

“Harapan kami, inovasi ini bisa dikembangkan menjadi produk unggulan universitas yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tapi juga masyarakat,” pungkasnya. [ ]

Dok foto: UNISA Bandung

× Image