Home > Pendidikan

FEB UNISBA Gelar FGD Evaluasi Visi Misi dan Workshop Kurikulum FEB: Wujudkan Lulusan Berdaya Saing Global dan Berkarakter Islami

Masukan dari seluruh stakeholder sangat berarti bagi FEB UNISBA untuk menghasilkan lulusan yang unggul, beretika, dan mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi umat

Bandung, 23 Oktober 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Bandung (UNISBA) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Visi Misi dan Workshop Kurikulum di Aula FEB UNISBA.

Kegiatan ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari kalangan akademisi, industri, asosiasi profesi, dan organisasi bisnis, dalam rangka memperkuat arah pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan zaman dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.

FGD dibuka oleh Dekan FEB UNISBA, Prof. Dr. Nunung Nurhayati, yang menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, praktisi, dan industri dalam menyusun visi misi serta kurikulum yang berorientasi pada pengembangan ekonomi umat dan bereputasi di tingkat Asia tahun 2033.

“Masukan dari seluruh stakeholder sangat berarti bagi FEB UNISBA untuk menghasilkan lulusan yang unggul, beretika, dan mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi umat,” ujar Prof. Nunung.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan UNISBA, Dr. Frida Asnita Sebayang, menegaskan perlunya setiap program studi memiliki ciri khas kompetensi dasar, yaitu kewirausahaan, integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI), serta penguatan ruh keagamaan dalam setiap pembelajaran.

“Integrasi AI dan nilai-nilai Islam harus menjadi identitas UNISBA di tengah perubahan digital global,” tutur Dr. Frida.

Diskusi yang dipandu oleh Wakil Dekan I FEB UNISBA, Dr. Sri Suwarsi, menghadirkan berbagai pandangan strategis dari stakeholder eksternal.

Prof. Martafani Cahyandito (Ketua ISEI Cabang Bandung) menyoroti pentingnya kurikulum sebagai living documentyang terus diperbarui sesuai dinamika kebutuhan masyarakat dan industri.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital, literasi keuangan, soft skill, dan nilai moral sebagai landasan utama lulusan. “Adab dulu baru ilmu. Integrasi antara adab dan ilmu menjadikan UNISBA unik dan berbeda,” tegasnya.

Perwakilan dunia industri, Dr. Ahmad Chozim A. dari APINDO, menambahkan pentingnya pembelajaran berbasis praktikum dan kesiapan kerja mahasiswa.

APINDO juga membuka peluang kerja sama berupa magang dan penempatan kerja bagi lulusan UNISBA.

Sementara itu, Bambang Trispintoro dari KADIN Kota Bandung menekankan pentingnya link and match antara dunia industri dan kampus, dengan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi dosen-praktisi.

Masukan juga datang dari lembaga keuangan seperti OJK Jawa Barat, yang menyoroti pentingnya talenta digital dan integritas profesional, serta BSI Cabang UNISBA yang menekankan kemampuan komunikasi dan kecerdasan emosional bagi lulusan perbankan syariah.

Dari kalangan diaspora, Nathalia Widjaja (President IDN Global Hongkong) mengingatkan pentingnya penguasaan bahasa asing dan sertifikasi profesional internasional agar lulusan UNISBA memiliki daya saing global.

Selain itu, HIPMI Jabar dan pengusaha muda dari PT Best French, Bhakti Desta Alamsyah, menyoroti perlunya entrepreneurial mindset, literasi keuangan, serta kemampuan digital marketing sebagai keterampilan wajib bagi mahasiswa di era ekonomi digital.

Perwakilan K-Edu Korea Selatan, Dr. Tarigan Saudaranta, turut berbagi model kolaborasi university-industry-government dari Korea yang bisa diadaptasi di FEB UNISBA melalui kurikulum berbasis proyek dan pembelajaran integratif.

Melalui kegiatan ini, FEB UNISBA berkomitmen memperkuat kurikulum yang responsif terhadap perubahan industri, memperluas jejaring internasional, serta menanamkan nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pendidikan ekonomi dan bisnis.

“FGD ini menjadi tonggak penting bagi FEB UNISBA dalam melahirkan lulusan berkarakter Ulul Albab cerdas intelektual, kuat spiritual, dan tangguh menghadapi tantangan global,” tutup Prof. Nunung Nurhayati. [ ]

Dok foto: Komhumas

× Image