UNPAD dan Universitas Muhammadiyah Sukabumi Gelar Transformasi Digital Puskesmas

BISNISTIME.COM, SUKABUMI — Universitas Padjadjaran (UNPAD) melalui tim pengabdian masyarakat berhasil berkolaborasi bersama Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan program Transformasi Digital Puskesmas pada tahun pertama implementasi dengan fokus pada penguatan 25 kompetensi kader melalui penggunaan aplikasi I-Posyandu di Puskesmas Tipar, Kota Sukabumi, baru-baru ini.
Program ini sejalan dengan agenda nasional dalam memperkuat layanan primer berbasis digital, sekaligus meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam mendukung layanan posyandu yang terintegrasi.
Kegiatan tersebut didanai oleh Program Hibah BIMA Kemenditkisaintek tahun 2025 serta didukung oleh Direktorat Riset, Hilirisasi dan Pengabdian Pada Masyarakat UNPAD.
Aktivitas yang dipimpin oleh Iyus Yosep, bersama anggota tim Muhammad Rasyid Ramdhani dan Hadi Abdillah ini, menjadi langkah strategis dalam menghadirkan inovasi teknologi di tingkat puskesmas.
Pengalaman Implementasi
Adapun materi mengenai Kemampuan Kader Integrasi Layanan Primer, disampaikan oleh Rohman Hikmat yang merupakan dosen Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung.
Rohman memiliki pengalaman dalam implementasi Integrasi Layanan Primer di beberapa Kota/Kabupaten. Aplikasi I-Posyandu, ujar Rohman, dirancang untuk mendukung pencatatan kesehatan ibu dan anak, pemantauan gizi, imunisasi, serta integrasi data pelayanan kesehatan primer.
Dikemukakannya, pada tahun pertama, implementasi program difokuskan pada pelatihan kader dalam menguasai 25 kompetensi digital yang mencakup penggunaan aplikasi, pencatatan data kesehatan, hingga pengelolaan informasi secara mandiri.
Sedangkan integrasi layanan primer diwujudkan melalui aplikasi I-Posyandu agar data kesehatan masyarakat dapat terhubung langsung dengan sistem Puskesmas Tipar.
Adapun pendampingan kegiatan secara intensif dilakukan oleh tim Unpad untuk memastikan keberlanjutan dan kemandirian kader dalam pengoperasian teknologi.
Digitalisasi Pelayanan
Menurut Rohman, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan kader kesehatan, tetapi juga mempercepat digitalisasi layanan posyandu, sehingga kualitas layanan kesehatan dasar masyarakat dapat lebih terjamin, transparan, dan efisien.
"Melalui sinergi antara akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat, transformasi digital ini diharapkan menjadi model percontohan nasional dalam penguatan layanan primer berbasis teknologi, khususnya di tingkat puskesmas," kata Rohman. [ ]