BISNISTIME.COM,JAKARTA— Pelatihan Perhitungan Gas Rumah Kaca dan Carbon Trading ternyata menuai sambutan positif berbagai kalangan. Mereka memperoleh banyak informasi berharga yang baru terkait carbon trading.
Teguh Triono, peserta pelatihan dari PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Pihaknya merasa dalam Selama tiga tahun terakhir, kami telah melakukan perhitungan emisi karbon, namun belum pernah mendalami latar belakang metode dan teknik perhitungannya.
Selama ini, kami hanya mengikuti protokol yang ada. Pelatihan ini membuka wawasan baru dengan adanya pilihan lain, seperti ISO 14.064 untuk perhitungan emisi. “Kami baru menyadari bahwa upaya penurunan emisi, meskipun tidak untuk perdagangan karbon, merupakan langkah persiapan bagi perusahaan saat regulasi diberlakukan,” kata Teguh saat mengikuti Pelatihan dari Emisi ke Profit Menguasai Perhitungan Gas Rumah Kaca dan Carbon Trading yang digelar Daya Mitra Bersama Global dan Senarai Quantum Indonesia (SQ.id) di hotel Mercure 3-4 September 2024.
Secara umum, pelatihan ini menunjukkan pentingnya verifikasi, serta bagaimana memilih lembaga verifikasi yang tepat. “Kami mendapatkan gambaran umum dari video pelatihan ini, yang sangat bermanfaat bagi tim saya yang menangani perhitungan emisi. Pengetahuan yang diperoleh memungkinkan kami mempersiapkan data dengan lebih baik dan memperbaiki monitoring tahunan, sehingga saat verifikasi dilakukan, kami sudah siap,” tuturnya.
Dari sisi biaya, pengurangan emisi memang berdampak, dan pelatihan ini menunjukkan adanya indikator dan kriteria yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi lebih efektif. Teknologi juga berperan besar, tetapi aturan dan cara memanfaatkannya juga penting. “Dengan pelatihan ini, tim saya yang terdiri dari lima orang, termasuk saya, kini lebih siap. Masing-masing dari kami memegang tanggung jawab monitoring dan perhitungan di bidang yang berbeda,” kata Teguh.
Mochammad Nurul Anwar, CEO Senarai Quantum Indonesia, selau penyelenggara pelatihan menilai kebutuhan pemerintah untuk menurunkan emisi agar masyarakat bisa lebih memahami. Pelatihan ini dilakukan baik secara online maupun offline. Sesi offline selama dua hari diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam karena materi yang disampaikan sangat teknis. “Ke depannya, kami juga akan mengadakan pelatihan yang lebih teknis lagi, termasuk di bidang energi, pertanian, dan kehutanan,” katanya.
Tiap kementerian terkait didorong untuk menyusun roadmap, yang direncanakan akan diluncurkan pada tanggal 17, 18, dan 19 Oktober mendatang.
dok foto bisnistime.com