BISNISTIME.COM, JAKARTA— Tahun 2023 dianggap sebagai momentum penting pulihnya kembali sektor properti nasional setelah pandemi Covid-19. Meski masih menghadapi sejumlah tantangan industri, Perseroan terus berinovasi dan berupaya untuk meningkatkan kinerja usaha.
Pasar properti tahun 2024 akan membaik di tengah berbagai tantangan. Masih tingginya tingkat kebutuhan properti masyarakat, khususnya produk hunian menjadi ceruk potensial bagi pertumbuhan sektor properti.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Tbk Archied Noto Pradono dalam keterangan di laman resminya beberapa waktu lalu mengungkapkan kinerja Intiland di tahun 2023 relatif membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 3,9 triliun, naik Rp 758,1 miliar atau 24 persen dibandingkan tahun 2022.
Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp 3,1 triliun atau 80,3 persen dari keseluruhan dan melonjak 29 persen dibandingkan tahun 2022. Pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi Rp 771 miliar atau 19,7 persen dari keseluruhan. Segmen ini mencetak kenaikan 7 persen dibandingkan tahun 2022.
Archied menyebut tantangan yang harus dihadapi di tahun 2024 masih cukup berat. Namun Intiland akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menjaga tren pertumbuhan usaha secara jangka panjang.
“Kami terus berupaya meningkatkan kinerja, mencapai target-target pertumbuhan, maupun meningkatkan penjualan. Kemungkian tidak mudah, tapi kami percaya mampu mengeksekusi strategi-strategi terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan,” kata Archied.
Pada kuartal 1-2024, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp 232,6 miliar, menurun 3,1 persen dari Rp 240,1 miliar pada kuartal 1-2023. Kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp 117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.
Segmen mixed-use & high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp 32,6 miliar, yang terutama berasal dari hasil penjualan stok siap jual proyek-proyek high-rise di Jakarta dan Surabaya. Sementara segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp 82,2 miliar yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang.
“Kami berusaha mengejar target marketing sales tahun ini, khususnya dari penjualan unit-unit siap pakai di proyek perumahan maupun apartemen di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya,” ujar Archied.
Sementara, pendapatan usaha Perseroan per kuartal-1 2024 sebesar Rp710,9 miliar, turun sebesar 53,9 persen dari Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp508,7 miliar atau 71,6 persen dari total pendapatan usaha Perseroan.
Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi memberikan kontribusi Rp202,2 miliar atau 28,4 persen dari total pendapatan usaha Perseroan.
dok foto: Intiland