BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk dan anak perusahaannya (“Kalbe” atau “Perusahaan”) hari ini mengumumkan hasil keuangan tidak diaudit untuk 1Q-24. Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih dua digit sebesar 11,9% YoY, yang didorong oleh pertumbuhan positif di semua segmen bisnis, pengelolaan biaya operasional, dan dampak positif dari biaya non-operasional. Margin laba kotor juga meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi 39,7%, didukung oleh penurunan biaya bahan baku.
Menurut Direktur Utama Perusahaan, Vidjongtius, kinerja Kalbe pada 1Q-24 mencerminkan pemulihan bertahap volume permintaan, serta tren positif dalam pemulihan margin. Inisiatif utama perusahaan, terutama di segmen onkologi, biologis, obat generik, dan perangkat medis, terus berjalan sesuai rencana. Meski demikian, Perusahaan tetap waspada terhadap risiko volatilitas eksternal dari kondisi keuangan global dan geopolitik, namun yakin bahwa perusahaan berada di jalur untuk mempertahankan pertumbuhan dan menangkap peluang dalam industri kesehatan Indonesia.
Divisi Farmasi Resep – Penjualan bersih tumbuh sebesar 4,0% YoY, didukung oleh segmen obat generik untuk mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta kategori khusus. Kalbe akan terus memperkuat posisinya di pasar farmasi dengan mengedepankan inovasi dalam obat biologis dan onkologi sambil terus mendukung Program JKN.
Divisi Kesehatan Konsumen – Penjualan bersih tumbuh sebesar 0,9% YoY, didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal, sementara ekspor masih terpengaruh oleh tekanan penurunan produk terkait Covid, mengingat basis tinggi pada awal 2023. Kalbe akan tetap fokus pada pengembangan produk dalam kategori pencegahan, kesehatan, dan olahraga.
Divisi Gizi – Penjualan bersih tumbuh sebesar 1,9% YoY, yang didorong terutama oleh pertumbuhan dalam segmen terjangkau dan kategori minuman. Meskipun pasar susu bubuk menantang, perusahaan mampu tumbuh di atas pasar lokal. Ke depan, Kalbe akan terus fokus pada pengembangan kategori produk khusus dan segmen terjangkau untuk memperkuat pangsa pasar.
Divisi Distribusi dan Logistik – Penjualan bersih tumbuh sebesar 14,9% YoY, didorong oleh pertumbuhan prinsipal eksternal serta penambahan prinsipal baru. Strategi untuk mengembangkan bisnis distribusi melalui kemitraan rantai dingin dan pengembangan perangkat medis akan terus dilaksanakan sebagai sumber pertumbuhan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, penjualan bersih domestik tumbuh sebesar 8,2%, sementara pasar ekspor mengalami penurunan sebesar 22,5% akibat tekanan sementara dari dampak basis tinggi pada Q1-23 untuk produk terkait Covid di berbagai pasar ekspor kunci. Kendala sementara di beberapa negara ekspor, seperti ketidakstabilan politik, pembatasan izin impor, dan daya beli konsumen yang lebih lemah, juga berkontribusi terhadap kinerja ekspor. Perusahaan tetap fokus untuk melanjutkan strategi jangka panjang untuk memperluas wilayah ekspor dan portofolio produk.
Di tengah risiko geopolitik dan fluktuasi keuangan global, Perusahaan terus mengelola rantai pasokan dan secara bertahap normalisasi persediaan sambil memprioritaskan ketersediaan produk. Untuk menjaga margin di masa mendatang, Perusahaan akan terus memastikan efisiensi bisnis melalui digitalisasi. Strategi peningkatan harga dapat diimplementasikan secara selektif sambil mempertimbangkan kondisi daya beli. Perusahaan juga menyimpan kas dalam USD untuk mengurangi fluktuasi nilai tukar Rupiah/USD, mengingat sebagian besar bahan baku masih perlu diimpor.
Perusahaan mempertahankan proyeksinya untuk tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan dalam kisaran 6 – 7%, pertumbuhan laba bersih dalam kisaran 13 – 15%, dan kebijakan dividen dengan rasio 45% – 55% dari laba bersih 2023.