BISNISTIME.COM, Jakarta – Industri alas kaki di Indonesia, terutama yang berskala kecil dan menengah, semakin mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini terbukti dari banyaknya merek lokal yang muncul dengan kualitas dan desain yang kompetitif, mampu bersaing dengan produk impor.
Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, menekankan pentingnya terus mendorong pertumbuhan industri ini di berbagai wilayah Indonesia. Industri kecil dan menengah sektor alas kaki memiliki potensi pasar besar, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Demi memperkuat ekosistem industri alas kaki, Kementerian Perindustrian melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) telah aktif dalam pengembangan kreativitas dan kemitraan. Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat menghasilkan dampak positif yang lebih luas.
Untuk mendukung kampanye “Bangga Buatan Indonesia” tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), BPIPI mengadakan program pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki di Kabupaten Lombok Timur. Sebanyak 16 peserta dari berbagai wilayah di NTB mengikuti kegiatan ini.
Pendampingan tersebut merupakan respons dari hasil penilaian kebutuhan IKM pada tahun sebelumnya, yang bertujuan untuk menyelaraskan materi pendampingan dengan kebutuhan para pelaku industri dan perkembangan sektor industri tersebut.
Reni menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB dan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemilik merek, desainer, akademisi, dan pelaku industri pariwisata NTB. Tujuannya adalah menghasilkan IKM alas kaki dengan kualitas dan desain yang kompetitif.
Indonesia merupakan salah satu konsumen produk tersebut terbesar di dunia, serta menjadi salah satu eksportir terbesar. Reni optimis bahwa pelaku IKM alas kaki dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut dengan terus berinovasi.
Dalam kegiatan pendampingan di Lombok Timur, Kepala BPIPI, Syukur Idayati, memberikan materi tentang teknik desain, pemotongan, penjahitan, assembling, dan finisihing kepada para peserta. Materi tersebut diharapkan dapat membantu para pelaku IKM dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan tren pasar