Beranda » Wisata Spiritual Budaya dan Pura Luhur Uluwatu Bali

Wisata Spiritual Budaya dan Pura Luhur Uluwatu Bali

Pura Uluwatu, juga dikenal sebagai Pura Luhur Uluwatu, didirikan pada abad ke-11 oleh seorang pendeta Hindu bernama Empu Kuturan. Empu Kuturan adalah tokoh penting dalam sejarah Bali

by Yadi Yahya
Wisata Spiritual Budaya dan Pura Luhur Uluwatu Bali

BISNISTIME.COM, BALI —Pura Uluwatu merupakan salah satu pura utama di Bali yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang sangat tinggi. Terletak di ujung selatan Pulau Bali, pura ini berdiri megah di atas tebing curam yang menjulang setinggi sekitar 70 meter di atas Samudra Hindia. Keindahan alamnya yang menakjubkan berpadu dengan arsitektur pura

Tari Kecak dan Pura Luhur Uluwatu Bali

Wisata Spiritual Budaya Tari Kecak dan Pura Luhur Uluwatu Bali

yang khas, menjadikan Pura Uluwatu sebagai salah satu destinasi wisata yang paling populer di Bali,Minggu (2/06/2024).

Pura Uluwatu,  juga dikenal sebagai Pura Luhur Uluwatu, didirikan pada abad ke-11 oleh seorang pendeta Hindu bernama Empu Kuturan. Empu Kuturan adalah tokoh penting dalam sejarah Bali, yang dikenal karena perannya dalam menyebarkan agama Hindu dan membangun berbagai pura di Bali. Beliau adalah seorang arsitek spiritual yang memainkan peran kunci dalam pengembangan sistem kasta dan struktur pura di Bali.

Nama Uluwatu berasal dari kata “ulu” yang berarti kepala atau ujung, dan “watu” yang berarti batu. Secara harfiah, Uluwatu berarti “ujung batu”, yang menggambarkan lokasi pura di ujung tebing batu yang menjorok ke laut.

Peran dan Makna Spiritual

Pura Uluwatu adalah salah satu dari enam pura utama di Bali yang dianggap sebagai penyangga pulau ini dari kekuatan jahat. Keenam pura ini, yang dikenal sebagai Sad Kahyangan Jagad, dipercaya sebagai pusat energi spiritual Bali. Selain Pura Uluwatu, Sad Kahyangan Jagad meliputi Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Goa Lawah, Pura Batukaru, dan Pura Pusering Jagat.

Pura Uluwatu didedikasikan untuk memuja Dewa Rudra, salah satu aspek dari dewa Siwa dalam agama Hindu. Dewa Rudra diyakini sebagai dewa angin, badai, dan pelindung dari kekuatan negatif. Pura ini sering digunakan untuk upacara keagamaan dan ritual, terutama pada hari-hari besar Hindu seperti Kuningan dan Galungan.

Pengaruh Dang Hyang Nirartha

Pura Uluwatu juga memiliki kaitan erat dengan seorang pendeta Hindu lain yang sangat dihormati di Bali, yaitu Dang Hyang Nirartha. Menurut legenda, Dang Hyang Nirartha tiba di Bali pada abad ke-16 dan melakukan perjalanan spiritual ke seluruh pulau. Beliau adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Hindu di Bali dan pembangunan berbagai pura.

Saat mengunjungi Uluwatu, Dang Hyang Nirartha merasa tempat ini memiliki energi spiritual yang kuat dan memutuskan untuk bersemedi di sana. Beliau kemudian mendirikan sebuah pura untuk menghormati Dewa Rudra dan memperkuat energi spiritual di daerah tersebut. Diyakini bahwa Dang Hyang Nirartha mencapai moksa (kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian) di Pura Uluwatu, sehingga menambah kesakralan pura ini.

Keunikan Arsitektur dan Lingkungan

Pura Uluwatu terkenal dengan arsitekturnya yang khas, yang mencerminkan gaya arsitektur tradisional Bali. Beberapa elemen yang menonjol di antaranya:

  • Gapura Candi Bentar: Gerbang masuk yang megah dengan ukiran-ukiran rumit yang menggambarkan mitologi Hindu.
  • Kori Agung: Gerbang utama yang menghubungkan halaman luar dan halaman dalam pura.
  • Padmasana: Tempat pemujaan utama yang berada di halaman dalam pura, biasanya berbentuk menara dengan atap bertingkat yang dihiasi ukiran-ukiran simbolis.

Pura Uluwatu juga dikelilingi oleh hutan kecil yang dihuni oleh monyet-monyet ekor panjang. Monyet-monyet ini dianggap sebagai penjaga pura dan sering berinteraksi dengan pengunjung.

Pura Uluwatu sebagai Destinasi Wisata

Selain nilai spiritual dan sejarahnya, Pura Uluwatu juga dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di Bali. Pengunjung sering datang menjelang sore hari untuk menyaksikan keindahan sunset yang memukau dari atas tebing.

Di area pura, juga diadakan pertunjukan tari Kecak yang berlangsung setiap sore. Tari Kecak adalah tarian tradisional Bali yang menggambarkan kisah Ramayana, diiringi oleh paduan suara pria yang duduk melingkar dan melantunkan “cak” berulang kali. Pertunjukan ini semakin menambah daya tarik Pura Uluwatu sebagai destinasi wisata budaya.

Pura Uluwatu adalah salah satu pura paling penting dan indah di Bali, dengan sejarah yang kaya dan nilai spiritual yang mendalam. Didirikan oleh Empu Kuturan dan diperkuat oleh kehadiran Dang Hyang Nirartha, pura ini merupakan simbol dari kekuatan spiritual dan keindahan arsitektur Bali. Dengan pemandangan spektakuler dari tebing yang menjulang tinggi di atas Samudra Hindia dan pertunjukan tari Kecak yang memikat, Pura Uluwatu menjadi destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa saja yang mengunjungi Bali.

 

Rekomendasi Untuk Anda

This will close in 0 seconds