BISNISTIME.COM, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta ENI Indonesia untuk melaksanakan survei seismik 3D dengan anggaran sebesar US$ 70 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun (dengan kurs US$ = Rp 15.800). Pendanaan survei ini bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen pasti Wilayah Kerja Arguni I dan Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.
Pelaksanaan survei seismik 3D ini merupakan upaya konkret pemerintah dan SKK Migas dalam meningkatkan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru, serta mendukung keberlanjutan industri hulu migas. Langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi di era transisi energi, sekaligus mendukung pencapaian target produksi migas nasional yang telah ditetapkan dalam rencana jangka panjang.
Survei seismik 3D di wilayah terbuka Cekungan Kutai telah mendapat persetujuan pemerintah. Pada akhir Mei lalu, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas mengadakan kick-off meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM, dan kontraktor pelaksana ENI Indonesia di Jakarta. Pertemuan ini menandai dimulainya survei seismik 3D di wilayah tersebut.
Menghadapi tantangan operasional seperti luasnya area survei, kedalaman laut yang bervariasi, serta kondisi gelombang laut yang beragam, SKK Migas perlu melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan. Tantangan sosial juga menjadi perhatian utama karena area survei mencakup wilayah nelayan.
Asnidar, Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, menyampaikan apresiasinya terhadap rencana survei masif ini. Diharapkan survei ini dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan menghasilkan calon wilayah kerja baru yang menarik minat investasi melalui joint study atau tender reguler.
Dukungan penuh juga datang dari Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas, Azhari Idris. Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan para stakeholder, termasuk pemerintah dan masyarakat nelayan, untuk mengatasi aspek non-teknis dan memetakan isu-isu sosial di area survei.
Yulianto, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas dari Direktorat Jenderal MIGAS Kementerian ESDM, menegaskan dukungan pemerintah terhadap kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka. Pemerintah akan terus bersinergi dengan SKK Migas dan kontraktor untuk mengidentifikasi area potensial baru. Ia berharap survei seismik 3D ini berhasil sesuai target dan meminta agar koordinasi dengan semua pihak terkait terus dilakukan demi kelancaran kegiatan eksplorasi ini.
Dengan pelaksanaan survei seismik 3D di Cekungan Kutai, pemerintah dan SKK Migas berharap dapat menemukan cadangan migas baru yang signifikan, yang akan mendorong pertumbuhan industri migas nasional serta mendukung kebutuhan energi di masa depan.