BISNISTIME.COM, JAKARTA – Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perawatan diri, baik pria maupun wanita, memang terus meningkat.
Berdasarkan survei ZAP Beauty Index 2024, mayoritas wanita dan pria sepakat bahwa memiliki wajah yang bersih dan mulus merupakan salah satu indikator utama kecantikan dan ketampanan.
Dalam konteks ini, semakin banyak masyarakat yang tidak hanya mengandalkan produk skincare, tetapi juga melakukan perawatan di klinik kecantikan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tren ini menjadi peluang besar bagi klinik kecantikan untuk mengoptimalkan pelayanan mereka. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh klinik, seperti menerapkan teknologi canggih dan memberikan layanan yang lebih personal, sangat relevan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin cerdas dan sadar akan perawatan wajah.
Komunikasi yang transparan dan efektif antara klinik dan konsumen juga berperan penting untuk membangun kepercayaan dan mengurangi ketidakpastian sebelum prosedur dilakukan.
Salah satu inovasi yang menjawab kebutuhan ini adalah Skincare Pro Aesthetic Simulator yang diluncurkan oleh Perfect Corp.
Teknologi berbasis AI dan AR ini memungkinkan simulasi visual dari 27 prosedur estetika non-bedah, memberikan gambaran akurat kepada klien mengenai perubahan yang dapat mereka harapkan.
Dengan begitu, konsumen bisa membuat keputusan lebih percaya diri sebelum menjalani perawatan.
Selain itu, fitur-fitur seperti integrasi dengan CRM berbasis cloud dan kemampuan menyesuaikan parameter sesuai diskusi klien, membantu profesional kecantikan merancang perawatan yang lebih personal dan terstruktur.
Inovasi seperti ini bukan hanya memperkuat komunikasi antara klinik dan klien, tetapi juga mengurangi risiko ketidakpuasan, sekaligus membangun kepercayaan jangka panjang pada layanan klinik kecantikan.