BISNISTIME.COM, KALIMANTAN TIMUR – Presiden Joko Widodo, didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, meresmikan Jembatan Pulau Balang yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Bangun Cipta Kontraktor di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Minggu (28/7).
Peresmian jembatan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi. Turut mendampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang juga Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, serta sejumlah penggiat seni dan influencer Tanah Air. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, dan Direktur Utama Bangun Cipta Kontraktor Djoko Sarwono juga hadir dalam acara ini.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Jembatan Pulau Balang ini menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, serta mengintegrasikan Provinsi Kalimantan Timur dengan Provinsi Kalimantan Selatan, dengan anggaran pembangunan sebesar Rp1,43 triliun.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Presiden Jokowi.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu infrastruktur pendukung IKN. Jembatan ini terdiri dari cable stayed sepanjang 804 meter, jembatan pendekat 40×4 meter, jalan akses sepanjang 1.807 meter, fender 4 unit, tetrapod sisi Balang dan Tempadung, serta Gedung Pusat Informasi Jembatan.
“Jembatan ini memiliki ruang bebas pelayaran setinggi 29 meter, bentang 402 meter, dan lebar 22,4 meter dengan 4 lajur. Menggunakan tipe Cable Stayed Bridge, jembatan ini dibangun dengan kabel-kabel prategang berkekuatan tinggi untuk menahan beban. Selain itu, terdapat pylon setinggi 113,44 meter yang menahan kabel-kabel tersebut, dengan total 21×8 cable stayed,” ungkap Adjib.
Proyek yang dimulai sejak tahun 2015 ini telah menyelesaikan konstruksi 100% dan saat ini memasuki tahap akhir penataan tampilan dengan progres 97,29%. Adjib juga menjelaskan manfaat dari jembatan ini, antara lain sebagai akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), mempercepat akses dari Balikpapan menuju IKN dari 2,5 jam menjadi 1,5 jam, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan sekitar.
“Dengan diresmikannya Jembatan Pulau Balang, ini merupakan wujud nyata dukungan Hutama Karya untuk infrastruktur dan kemajuan pembangunan di IKN. Hutama Karya juga berkomitmen untuk terus mempercepat penyelesaian sejumlah proyek lainnya di IKN,” tutup Adjib Al Hakim.