BISNISTIME.COM, Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah produk-produk yang memiliki perputaran penjualan sangat cepat dan harga yang relatif terjangkau. Produk dalam kategori ini umumnya bersifat mudah rusak dan memiliki masa simpan pendek. Contoh FMCG meliputi berbagai kebutuhan sehari-hari seperti perlengkapan mandi, sabun, kosmetik, pasta gigi, pisau cukur, dan deterjen. Barang sekali pakai seperti gelas plastik, baterai, lampu, produk kertas, hingga barang elektronik serta makanan dan minuman kemasan juga masuk dalam kategori FMCG.
Di Indonesia, produk-produk FMCG dari merek ternama seperti Nestle, Unilever, dan Procter & Gamble sangat populer. Selain itu, ada pula merek-merek lokal seperti Kaldu Sari Nabati, Garuda Food, Orang Tua, dan Mayora. FMCG ini memiliki daya tarik kuat bagi konsumen karena praktis dan sering dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga konsumen jarang mempertimbangkan panjang lebar saat membeli produk ini.
Tingkat Konsumsi yang Tinggi di Indonesia
Indonesia memiliki salah satu basis konsumen FMCG terbesar di Asia. Berdasarkan survei, rata-rata konsumen Indonesia berbelanja lebih dari 400 kali dalam setahun, setara dengan sekitar 31 kali sebulan atau hampir setiap hari. Ini menjadikan Indonesia pasar yang sangat menjanjikan bagi para pelaku industri FMCG.
Penelitian Kantar Worldpanel, yang melibatkan 7.000 rumah tangga dan mencakup 70 kategori produk tersebut, mengidentifikasi empat tipe loyalitas konsumen di Indonesia: 100% Loyals, Shifting Loyals (loyal di antara dua merek), Split Loyals, dan Switchers (konsumen yang gemar berganti merek). Dengan menggunakan metrik Consumer Reach Point (CRP), mereka dapat mengukur tingkat penetrasi suatu merek di kalangan rumah tangga dan frekuensi pembelian untuk membantu produsen memahami seberapa luas jangkauan merek mereka.
Perilaku Konsumtif dan Kecenderungan Konsumen Indonesia
Menurut Fabrice Carrasco, Managing Director Indonesia-Vietnam-Philippines dari Kantar WorldPanel, konsumen Indonesia cenderung konsumtif dan sangat antusias mencoba barang baru. Bahkan, mereka rela mengeluarkan sebagian pendapatan untuk produk yang sedang populer di pasar. Selain produk dengan kemasan kecil seperti sachet, yang efektif untuk menarik konsumen baru, produk dengan kemasan besar juga mulai memiliki potensi dalam meningkatkan konsumsi di kalangan konsumen Indonesia.
Potensi Besar Industri FMCG di Indonesia
Menurut prediksi Euromonitor, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 80 juta konsumen FMCG, atau sekitar 40% dari total konsumen ASEAN dalam 15 tahun mendatang. Dengan mengatasi tantangan seperti inflasi, stabilitas politik, infrastruktur, korupsi, dan birokrasi, Indonesia bisa menjadi pasar yang sangat strategis dan wajib diperhatikan oleh para pelaku industri FMCG global.