Waspada Penipuan Paket Wisata Digital, Peran Marketplace Kian Vital

BISNISTIME.COM, JAKARTA — Penipuan berkedok paket wisata makin marak di era digital, memicu keresahan publik. Dari open trip fiktif hingga agen perjalanan yang raib setelah menerima pembayaran, berbagai modus kejahatan kian menggerus kepercayaan masyarakat terhadap industri pariwisata daring.
Data dari Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) menunjukkan, sekitar 60 persen transaksi wisata domestik kini dilakukan secara online. Namun mirisnya, hampir separuh pelaku usaha kecil di sektor ini masih mengandalkan platform rentan seperti media sosial dan WhatsApp—yang minim sistem perlindungan konsumen.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Modus yang kerap digunakan mencakup iklan palsu, agen fiktif, penawaran harga tak wajar, hingga serangan phishing yang menyamar sebagai agen terpercaya untuk mencuri data pribadi dan keuangan pengguna.
Sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari 900 juta kasus phishing wisata palsu secara global, dengan lonjakan tajam saat musim liburan. Di Indonesia, kasus serupa bahkan kerap viral di media sosial. Dampaknya bukan hanya kerugian finansial, tapi juga hilangnya kepercayaan terhadap ekosistem digital pariwisata yang seharusnya menghadirkan kemudahan dan efisiensi.
“Kepercayaan adalah mata uang utama dalam dunia perjalanan,” ujar Steve Lafian, praktisi wisata digital sekaligus pendiri platform Paketur. “Tanpa perlindungan sistem bagi konsumen dan pelaku usaha, teknologi justru bisa menjauhkan, bukan mendekatkan.”
Steve menekankan pentingnya kewaspadaan dalam bertransaksi wisata. Ia menyarankan masyarakat untuk memilih platform marketplace yang memiliki sistem pembayaran aman, alih-alih mentransfer langsung ke rekening pribadi. Selain itu, ulasan pengguna, keaktifan layanan pelanggan, serta transparansi informasi produk juga perlu menjadi pertimbangan utama.
“Kalau tawarannya terasa terlalu bagus untuk jadi kenyataan, lebih baik curiga dan tinggalkan,” tegasnya.
Ia turut merekomendasikan penggunaan platform digital tepercaya yang telah terverifikasi, seperti Paketur, yang tersedia di Play Store dan App Store. “Paketur hadir untuk memudahkan wisatawan menemukan dan memesan paket perjalanan yang aman dan terpercaya, baik untuk destinasi lokal maupun internasional,” ungkapnya.
Bagi pelaku usaha wisata, kehadiran platform seperti ini bukan hanya solusi, tetapi juga peluang. Agen dan operator lokal dapat memasarkan produk mereka langsung ke konsumen dengan sistem yang lebih aman, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah berbasis pariwisata.