Home > Nasional

Munas III POROZ Resmi Dibuka, Momentum Penguatan Sinergi Gerakan Zakat

POROZ

BISNISTIME.COM, JAKARTA -- Munas III Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) secara resmi dibuka pada Selasa (28/1) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat. Acara ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. Waryono AG, M.Ag.

Mengusung tema “Penguatan Sinergi Gerakan Zakat”, Ketua Umum POROZ, KH. Dr. Bukhari Muslim, Lc, MA, mengabarkan perkembangan positif dalam keanggotaan POROZ. Saat ini, sudah ada tujuh Lembaga Amil Zakat (LAZ) ormas yang bergabung, yaitu Lazismu, Lazisnu, BMH, LAZ Persis, LAZ Dewan Da’wah, WIZ, dan LAZ Al-Irsyad. Selain itu, tiga ormas lainnya—Syarikat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), dan Al-Ittihadiyah—juga menyatakan kesiapan untuk bergabung.

“Jika nantinya seluruh ormas memiliki LAZ, maka kita akan memiliki 70 LAZ Ormas anggota POROZ,” ungkap Kiai Bukhari, disambut tepuk tangan para peserta Munas.

Semangat kolaborasi ini diperkuat oleh Deputi Koordinasi Pemberdayaan Desa, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, yang hadir sebagai keynote speaker mewakili Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Dalam paparannya bertajuk “Peran Zakat dalam Membangun Generasi Emas Bangsa”, Prof. Abdul Haris menyoroti pentingnya digitalisasi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat.

“Zakat dapat menjadi solusi jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan,” tegasnya. Ia mendorong pengelolaan zakat yang terukur dan tepat sasaran agar mampu memperkuat fondasi ekonomi bangsa untuk generasi mendatang.

Pimpinan BAZNAS RI, KH. Ahmad Sudrajat, Lc, MA, turut memberikan pandangannya bahwa POROZ lebih dari sekadar nama. Menurutnya, inisiatif ini mencerminkan kehendak Allah SWT yang memperlihatkan persatuan di antara ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, NU, Persis, Dewan Da’wah, Al-Irsyad, Hidayatullah, dan Wahdah Islamiyah.

“Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bersatu dalam gerakan zakat,” ujarnya, seraya mengingatkan perlunya memperkuat manajemen, tata kelola, mutu SDM, serta jaringan dan infrastruktur pengelolaan zakat.

Sebagai penutup, POROZ meluncurkan buku berjudul “Kiprah & Jejak Langkah Kolaborasi Kebaikan POROZ”. Buku ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus bersinergi dalam menebar kebaikan.

“Kami yakin, semakin banyak yang bersatu, semakin besar manfaat yang dapat dirasakan masyarakat,” ujar Kiai Bukhari penuh optimisme.

Munas III POROZ menjadi momentum penting untuk menyatukan visi, menegaskan bahwa kolaborasi lintas ormas adalah kunci untuk memperkuat gerakan zakat dan membangun generasi emas bangsa.

 

× Image