Pemudik Mobil Pribadi akan Mencapai 33,69 juta, AAUI: Penjualan Asuransi Mobil Meningkat
BISNISTIME.COM,JAKARTA--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menilai pergerakan pemudik pada Lebaran 2024 mencapai 242 juta orangmelampaui proyeksi awal Kemenhub sebesar 193 juta. Meski demikian, tahun ini jumlah pemudik diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 24 persen dibandingkan tahun lalu.
Menanggapi hal ini, Kemenhub menyebut angka ini didasarkan pada persepsi publik atas pertanyaan saat penelitian yang dilakukan pada pertengahan Februari 2025. Namun, keputusan akhir masyarakat dapat berubah tergantung situasi dan kondisi yang ada pada saat Lebaran.
Kasubdit Uji Tipe Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Yusuf Nugroho menyebut sekitar 35,4 juta pemudik (18,29 persen) memilih menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi pada Lebaran 2024. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 27,3 juta pada tahun 2023 dan 22,9 juta pada tahun 2022.
Di tahun 2025, diperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi akan mencapai 33,69 juta. Tren ini menunjukkan preferensi masyarakat terhadap mobil pribadi, yang dinilai lebih nyaman dan fleksibel untuk menempuh perjalanan jauh menuju kampung halaman.
Dengan meningkatnya pengunaan mobil pribadi untuk mudik, persiapan ekstra menjadi hal yang krusial. Selain memastikan kendaraan dalam kondisi prima, membawa bekal makanan, dan menyiapkan perlengkapan pribadi, banyak pemilik mobil kini juga mempertimbangkan asuransi sebagai bagian dari perlindungan selama perjalanan. Asuransi tidak hanya memberikan perlindungan tambahan, tetapi juga ketenangan selama perjalanan panjang.
Tren asuransi
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut mudik Lebaran sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan. Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwyanto, menjelaskan peningkatan penjualan kendaraan bermotor secara historis selalu berkorelasi dengan kenaikan premi asuransi kendaraan.
Bruce Y Kelana, Claim Manager Motor Vehicle di Roojai, perusahaan insurtech asal Thailand yang juga menawarkan produk asuransi kendaraan juga mengatakan berdasarkan pengalamannya, pembelian polis asuransi cenderung meningkat seiring dengan pembelian kendaraan, terutama menjelang Lebaran.
Biasanya, pembelian kendaraan masih didominasi dengan skema leasing atau kredit, yang mewajibkan adanya asuransi. Namun, bagi yang membeli secara tunai, asuransi menjadi backup planbentuk antisipasi untuk berjaga-jaga. "Ini menunjukkan asuransi bukan hanya kewajiban, tapi juga pilihan bijak untuk perlindungan ekstra," katanya dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Fakta ini semakin diperkuat data yang dibagikan Roojai. Pada tahun 2025 ini, pembelian polis asuransi mobil meningkat sekitar 11 persen pada periode H-30 menjelang Lebaran, dibandingkan dengan 60 hari sebelumnya. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat daripada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 4 persen di periode yang sama.
Santi Rivai, Head of Brand Roojai mengatakan tren ini mencerminkan perubahan pola pikir masyarakat. Asuransi mobil kini dipandang sebagai kebutuhan, bukan lagi opsi. Apalagi saat mudik, risiko di jalan meningkat, dan masyarakat ingin merasa aman selama perjalanan, katanya.
dok foto: Roojai