BISNISTIME.COM, JAKARTA–Dua peserta program magang di Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA) Jepang dari Kementerian Kesehatan Indonesia melakukan kunjungan kehormatan ke Wakil Duta Besar Jepang di Indonesia sebelum mereka berangkat untuk memulai program selama satu tahun ke depan, yang dijadwalkan dimulai pada 2 April 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung di Embassy of Japan in Indonesia, di mana Siti Sari Septiani dan Tian Nugraheni diterima oleh Wakil Duta Besar, Nagai Katsuro, serta First Secretary (Health, Labor and Welfare Attachẻ), Nakao Yusuke. Selama pertemuan tersebut, kedua peserta magang menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang dalam meningkatkan kapasitas regulasi alat kesehatan Indonesia melalui program jangka panjang ini.
Mereka juga menyatakan kegembiraan mereka untuk belajar mengenai regulatory science dan kebijakan yang dikembangkan oleh PMDA, sejalan dengan upaya transformasi kesehatan Indonesia di bidang kefarmasian dan alat kesehatan.
Wakil Duta Besar Jepang memberikan sambutan positif terhadap tujuan mereka dan menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan magang selama satu tahun tersebut untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan jaringan kerja. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia, tidak hanya dalam sektor medis, tetapi juga dalam aspek ekonomi dan budaya,” ujarnya.
Mereka juga berharap bahwa peserta magang tersebut dapat memperkuat kerja sama antara PMDA dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Selain itu, Wakil Duta Besar Nagai menekankan pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta menyatakan bahwa peserta magang akan dapat menikmati kehidupan dan budaya Jepang selama tinggal di sana.
Sejak tahun 2013, Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengikuti berbagai pelatihan terkait regulasi alat kesehatan yang diselenggarakan oleh PMDA. Namun, program magang jangka panjang ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh PMDA dan ditawarkan secara khusus kepada Indonesia.
Program ini dipandang sebagai langkah progresif dalam penguatan kerja sama kedua negara, dimulai dari inisiasi antara Senior Executive Director PMDA, Dr. Shinobu Uzu, dengan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia, Dr. L. Rizka Andalucia, pada Oktober 2022.
Hal ini diikuti oleh penandatanganan Letter of Intent antara Wakil Menteri Kesehatan Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, dengan Chief Executive of PMDA, Dr. Fujiwara Yasuhiro, M.D., Ph.D., serta penandatanganan MoU antara Dr. Uzu dengan Dirjen. Rizka, hingga akhirnya implementasi program pada 2 April 2024. Kementerian Kesehatan Indonesia dan PMDA berharap program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak.