BISNISTIME.COM, Sukabumi – Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menggelar tasyakuran khatam Terjemah Al-Qur’an 30 Juz yang berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa syukur. Acara ini diramaikan oleh para tamu kehormatan, wali santri, masyarakat sekitar, serta jajaran pengurus Yayasan Daarut Tarmizi Indonesia.
Hadir pula sejumlah tokoh penting seperti Ketua MUI Kecamatan Kadudampit, Kepala KUA, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi bagian Fatwa, Ketua DMI, dan pimpinan lembaga agama lainnya. Dalam acara tersebut, 26 santri berhasil menyelesaikan pembelajaran Terjemah Al-Qur’an 30 Juz menggunakan metode Tamyiz, sebuah pendekatan yang membantu santri memahami bahasa Arab, menghafal Al-Qur’an, dan mentadabburi isinya.
Momentum Penuh Rasa Syukur
Acara dimulai dengan pembacaan Surah Ar-Rahman secara bersama, dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ustadz Muhammad Nasihin Karimullah, M.Pd. Kemeriahan bertambah dengan penampilan lagu Indonesia Raya dan tilawah Al-Qur’an oleh Hadid, santri asal NTT.
Selain perayaan khatam, acara ini juga menjadi panggung kreativitas para santri. Penampilan hadroh, puisi, sholawat, dan nyanyian memeriahkan suasana, menampilkan keseimbangan antara pendidikan agama dan pengembangan bakat di pesantren.
Dalam sambutannya, Ustadz Dr. H. Tarmizi As Shidiq, M.Ag., mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian para santri. “Program Terjemah Al-Qur’an ini dirancang agar santri mampu memahami makna Al-Qur’an secara mendalam. Alhamdulillah, dalam tiga bulan, mereka telah menyelesaikan Terjemah Al-Qur’an 30 Juz dengan baik,” ujarnya.
Sertifikasi Guru Tahfizh dan Sanad Hafalan
Momen penting lainnya adalah pemberian sertifikasi pendirian pesantren oleh Kepala KUA Kadudampit, Drs. H. Dadin. Ia mengapresiasi kemajuan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi dan berharap pesantren ini menjadi pilihan utama masyarakat dalam pendidikan agama.
Acara ini juga menjadi saksi penyerahan sertifikasi guru tahfizh oleh Dr. KH. Muhammad Nur Hayyid, M.M., atau Gus Hayyid, narasumber Damai Indonesiaku TV One sekaligus Komisioner BNSP. Sebanyak delapan asaatidz dan santri Daarut Tarmizi menerima sertifikasi resmi yang diakui negara.
Selain itu, santri penghafal Al-Qur’an di pesantren ini akan menerima sertifikat sanad dari Markaz Tahfizh Daarul Qur’an dan BNSP, memberikan peluang lebih besar bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan atau berkarya di masyarakat.
Pesan dan Harapan
Dalam tausiah yang disampaikan Gus Hayyid, ia menekankan pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. “Al-Qur’an adalah teman sejati yang akan menjadi penolong di akhirat,” tuturnya. Meski hujan deras mengguyur, antusiasme tamu undangan tetap terasa hingga akhir acara.
Para wali santri pun mengungkapkan rasa syukur dan bangga. “Alhamdulillah, anak saya banyak berubah. Ia lebih mandiri, sopan, dan kini mampu memahami Al-Qur’an,” ujar Imas, salah satu wali santri.
Acara ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh Gus Hayyid. Ia berharap bahwa tasyakuran ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus memuliakan Al-Qur’an.