BISNISTIIME.COM, Pertemuan tahunan forum internasional (Clean Energy Ministerial) CEM dan Mission Innovation (MI) yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Mei 2024 di Bali telah resmi berakhir. Brasil dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan berikutnya tahun depan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agus Cahyono Adi, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh delegasi CEM dan MI atas kerjasama yang solid selama tiga hari pertemuan.
“Kami juga berterima kasih kepada co-host dari Australia, Sekretariat CEM-MI, dan Sekretariat MI yang telah merancang dan melaksanakan pertemuan tahunan ini dengan baik,” ujarnya pada sesi penutupan di Badung, Bali, Jumat (17/5).
Agus menekankan bahwa CEM-MI, sebagai platform global di bidang teknologi dan energi bersih, memungkinkan negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam mengembangkan kebijakan dan teknologi yang mempercepat transisi energi. Ia berharap bahwa hasil dari semua sesi dapat berkontribusi dalam pembuatan kebijakan untuk mempercepat transisi energi global.
Selama tiga hari, delegasi CEM-MI mengikuti pertemuan plenary dan sesi-sesi khusus yang membahas topik spesifik. Sesi plenary mencakup berbagai aspek transisi energi bersih, mengidentifikasi kebutuhan transisi energi, serta pengembangan teknologi dan solusi inovatif.
Para delegasi diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan tentang peran negara mereka di tingkat internasional. Diskusi juga menyoroti perubahan konteks transisi energi sejak peluncuran CEM dan MI serta dampak dari kerjasama multilateral yang berkembang. Peran forum CEM dan MI dalam mendukung perubahan terkoordinasi menuju ambisi net zero emission global menjadi sangat jelas.
Forum CEM, yang dimulai pada tahun 2010 sebagai tindak lanjut dari COP-15 UNFCCC di Denmark, terdiri dari 29 negara anggota yang bertujuan untuk memajukan kebijakan dan program peningkatan teknologi energi bersih, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, serta mendorong transisi menuju ekonomi bersih global.
Sedangkan MI, yang diluncurkan oleh 20 negara pada COP21 di Paris tahun 2015, kini mencakup 24 negara anggota yang berkomitmen untuk menggandakan pendanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi bersih dalam lima tahun mendatang.
Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen global untuk mempercepat transisi energi bersih, dengan setiap negara anggota memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam upaya bersama mencapai target emisi nol bersih.