BISNISTIME.COM, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara PT Pertamina (Persero) dengan Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP). Kerja sama kedua belah pihak dalam Bidang Pengembangan Kemampuan & Kerja Sama Teknik Bidang Energi tersebut dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Chief Executive Officer JCCP, Tsuyoshi Nakai.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi yang hadir saat penandatanganan mengatakan, kerja sama yang sudah terjalin lama antara Pertamina dengan JCCP dapat menjadi diharapkan dapat menjadi media untuk saling bertukar pengalaman. “JCCP dan Pertamina mempunyai history kolaborasi yang cukup panjang, selama 40 tahun, dengan MoU saat ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dari pihak kepada Pertamina,” kata Agus di Jakarta, Senin (13/5).
Menurut Agus, Kementerian ESDM mendukJapan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energyung penuh kerja sama yang sangat penting untuk Pertamina sebagai leader dan pionir BUMN sektor energi dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kementerian ESDM mendukung upaya kolaborasi yang dilakukan. Hal ini tentunya penting karena Pertamina merupakan harapan besar dari pemerintah yang diharapkan menjadi leader dan pionir, menuju target net zero emission di masa datang,” sambung Agus.
Pernyataan pentingnya kerja sama ini juga disampaikan Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menurutnya, MoU ini menjadi milestone penting dalam proses kolaborasi yang telah dijalankan sebelumnya.
“Ditandatanganinya MoU ini menandakan, kami telah menuju ke level kolaborasi yang lebih solid, sekaligus merupakan bukti komitmen kedua belah pihak untuk menciptakan inovasi, melakukan upaya nyata menciptakan kerjasama saling menguntungkan baik bagi Pertamina maupun JCCP,” ujar Emma.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) JCCP, Tsuyoshi Nakai mengapresiasi kolaborasi dengan Pertamina. “Saat ini era yang sangat penting, dimana Jepang dan Indonesia memiliki peranan penting menghadapi berbagai isu yang ada saat ini. Berdasarkan historical framework sebelumnya, kami berharap kedua pihak,bisa bersama-sama berkolaborasi lebih dalam lagi dan melanjutkan kerjasama ini,” tuturnya. Nakai menambahkan bahwa Pertamina dan JCPP telah menjalin hubungan bisnis sejak lama, MoU ini merupakan langkah inisiatif untuk meningkatkan hubungan kerja sama.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan, kolaborasi antara Pertamina dan JCCP merupakan bagian dari upaya kami dalam menghadapi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi melalui langkah inisiatif dan kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya dengan JCCP ini.
“Tiga aspek potensial yang dapat dikolaborasikan bersama dengan JCCP meliputi 3 aspek, pertama aspek capacity development, kedua, Women Empowerment dan ketiga, aspek Technical Assistance yang meliputi inisiatif penelitian yang didukung oleh JCCP, termasuk studi mengenai penerapan teknologi reformasi CO2 di Indonesia dan pembentukan voluntary credit in rubber plantations,” jelas Fadjar.
JCCP adalah organisasi non-profit yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan minyak Jepang untuk membina hubungan baik antara Jepang dan negara produsen migas melalui pelatihan SDM, kerjasama teknik dan tukar menukar informasi. Selain dengan PT Pertamina, kerja sama dengan JCCP juga sudah terjalin lama dengan Kementerian ESDM JCCP ini melalui pelatihan – pelatihan yang dilakukan oleh JCCP.