Beranda » Peluang dan Tantangan Pembangunan Kawasan Hunian TOD

Peluang dan Tantangan Pembangunan Kawasan Hunian TOD

Perlu adanya sinergisitas dan kerjasama yang solid dari para pemangku kepentingan dan mitra strategis.

by Hiru Muhammad
tod

BISNISTIME.COM,JAKARTA— Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum massal. Seperti berbasis rel dan gaya hidup sehat, berjalan kaki dan bersepeda.

Penerapan konsep TOD untuk mewujudkan integrasi kawasan hunian dengan optimalisasi sarana transportasi umum sehingga kota tampak efisien, produktif, dan sehat. “Konsep ini sangat relevan untuk konsep hunian di kawasan perkotaan khususnya Jakarta, mengingat semakin maraknya perkembangan permukiman penduduk di wilayah sub urban seputar Jakarta yang sebagian penduduknya beraktivitas di kota,” kata Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho di sela seminar Transit Oriented Development (TOD) di Kantor BP Tapera Menara Sudirman, Jakarta Selatan belum lama ini.
.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sinergisitas dan kerjasama yang solid dari para pemangku kepentingan dan mitra strategis.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Triono Junoasmono Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sangat optimistis TOD dapat berkontribusi signifikan terhadap solusi permasalahan urbanisasi yang pesat.“Kami optimistis pihak swasta dapat saling berkolaborasi dalam memberikan bantuan Perumahan berbasis TOD,” katanya.

Dengan semakin terintegrasinya transportasi di Jabodetabek, membuka peluang untuk membangun perumahan berorientasi transit, sehingga terbentuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Perwakilan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI3), Mori Hiromitsu menyampaikan penyediaan perumahan secara cepat dan berkelanjutan merupakan isu yang mendesak di Indonesia.

Menurutnya, yang menjadi tantangan utama dalam pasokan perumahan di Indonesia adalah penggunaan lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara efektif. Pengembangan lahan perumahan yang terintegrasi dengan pengembangan jalur kereta api, kurangnya dana, dan rendahnya permintaan untuk apartement/kondominium bertingkat tinggi.

Berdasarkan pengalaman di Jepang, pemerintahnya melakukan pengembangan lahan perumahan yang terintegrasi dengan pengembangan jalur kereta api. Untuk mengatasi kurangnya dana, pemerintah Jepang mendirikan Japan Housing Corporation, Penggunaan dana berbunga rendah jangka Panjang, menyediakan pasokan perumahan sewa yang terencana.

dok foto: adcp.co.id

Rekomendasi Untuk Anda