BISNISTIME.COM, Maroko – Kementerian Perindustrian tengah memfasilitasi 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) lokal untuk ambil bagian dalam SIAM Meknes ke-16 di Maroko. Pameran ini dianggap sebagai kesempatan emas untuk memperluas pasar produk alsintan Indonesia, terutama karena Maroko merupakan hub ekonomi di Afrika dan hub perdagangan dengan Eropa.
Menurut Sopar Halomoan Sirait, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), kehadiran Indonesia di acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kemampuan industri alsintan Indonesia serta memperluas jejak pasar ke wilayah nontradisional, khususnya di Afrika dan Eropa
Kepesertaan Indonesia pada SIAM Meknes ini merupakan wajud kerja sama Kemenperin dengan KBRI Rabat dalam rangka menghadirkan Paviliun Indonesia untuk menampilkan keunggulan produk alsintan Indonesia yang sudah mampu berdaya saing global. Adapun 12 peserta yang telah lolos proses kurasi, yakni PT. Golden Agin Nusa, PT CBA, PT. Indobaja Prima Murni, PT. D-Prix, PT. Berkat Iman Mesin, PT. Star Metal, PT. Liga Landak Makmur, GENPRO, PT. Cipta Agri Nusantara, PT. Phonna Raya, PT. Bahagia Jaya Sejahtera, dan CV. Mandiri Garlica Pratama.
Partisipasi Indonesia dalam SIAM Meknes ini adalah hasil kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan KBRI Rabat, yang bertujuan untuk memajukan Paviliun Indonesia dan menampilkan keunggulan produk 12 industri alsintan Indonesia yang kompetitif secara global. Sopar menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari upaya Kemenperin untuk mencapai target kontribusi ekspor produk industri tinggi sebesar 13 persen pada tahun 2024, sesuai dengan arahan dalam RPJMN 2020-2024.
“Strategi peningkatan ekspor barang dan jasa sektor industri manufaktur akan didukung oleh revitalisasi industri pengolahan yang mendorong diversifikasi produk ekspor nonkomoditas, terutama produk manufaktur berteknologi tinggi,” paparnya.
Sopar optimistis, keikutsertaan Indonesia pada SIAM Meknes ke-16initurut meningkatkan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kinerja ekspor sektor ILMATE. Bahkan, fasilitasi dan kepesertaan industri pada promosi kemampuan produk ILMATE di kancah internasional diharapkan menjadi salah satu upaya dalam peningkatan dan pertumbuhan dan daya saing sektor ILMATE.
“Partisipasi Indonesia dalam ajang ini sangat penting dalam membentuk ekosistem industri. Dengan keikutsertaan Indonesia, diharapkan kita dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional, baik dalam bentuk peningkatan akses pasar, investasi, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di Kawasan Afrika dan Eropa,” imbuhnya.
Paviliun terbaik
Sopar pun menyampaikan apresiasi kepada KBRI Rabat atas dukungannya dalam membangun Paviliun Indonesia di SIAM Meknes 2024. “Berdasarkan penilaian penyelenggara SIAM Meknes 2024, Paviliun Indonesia dinyatakan sebagai salah satu paviliun internasional terbaik karena desain yang unik dengan mengadaptasi konsep pembangunan IKN,” ungkapnya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat konsisten dalam mempromosikan produk dan komoditas terbaik Indonesia di Maroko serta senantiasa siap berkolaborasi untuk memfasilitasi kemitraan dan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha guna meningkatkan akses pasar ke negara-negara nontradisional di kawasan Afrika.
“SIAM Meknes ini menjadi salah satu pameran industri terbesar di kawasan Afrika, terutama pada sektor pertanian, baik produk hasil pertanian maupun alat dan mesin pertanian,” ujar Duta Besar RI di Rabat, Maroko, Hasrul Azwar.
Hasrul berharap, dengan partisipasi 12 perusahaan nasional di SIAM Meknes 2024, dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan Maroko ke depan. Apalagi, SIAM Meknes ke-16ini akan dihadiri sebanyak 1500 peserta dari 70 negara, dengan target lebih dari 950.000 pengunjung. Guna meningkatkan hubungan kerjasama antar peserta, juga dilaksanakan lebih dari 40 konferensi dan business matching.
Pada pameran SIAM Meknes 2024, Kemenperin bersama KBRI Rabat juga menginisiasi pelaksanaan Forum Bisnis yang mempertemukan pelaku industri kedua negara, khususnya yang bergerak di bidang alat dan mesin pertanian serta agriculture, dengan potential buyer dari Maroko dan negara-negara Afrika lainnya.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2024 di Casablanca, Maroko, sebagai kota pusat petumbuhan ekonomi dan perdagangan Maroko. Pada forum bisnis ini, menghadirkan perwakilan dari Kementerian Pertanian Maroko, perwakilan La Confederation Generale des enterprises du Maroc (CGEM) selaku asosiasi yang menaungi para pengusaha Maroko, Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintani), serta PT. Golden Agin Nusa sebagai pembicara.
“Diharapkan pada forum bisnis tersebut dapat membuka interaksi antara pelaku usaha Indonesia dengan Maroko, serta lebih lanjut dapat menciptakan dan mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak,” pungkas Sopar.