BISNISTIME.COM, JAKARTA — Lebaran Idul Fitri semakin dekat! Momen ini menjadi yang paling dinanti oleh masyarakat Indonesia setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Kegembiraan menyambut hari kemenangan ini terasa sejak jauh-jauh hari, terutama bagi mereka yang berencana pulang ke kampung halaman.
Mudik menjadi tradisi yang melekat kuat, dengan jutaan orang melakukan perjalanan menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari darat, laut, hingga udara. Stasiun, terminal, dan pelabuhan selalu dipadati pemudik yang rela menempuh perjalanan panjang demi berkumpul dengan keluarga tercinta. Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, tantangan seperti kemacetan, kelelahan, dan kurangnya waktu istirahat bisa menjadi risiko tersendiri.
Menurut pakar kesehatan Dr. Agus Tjandra, kelelahan akibat perjalanan panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit seperti flu, batuk, serta gangguan pencernaan. “Kelelahan mengurangi konsentrasi dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi,” ujarnya, Jumat (21/3).
Namun, tantangan kesehatan tidak hanya terjadi selama perjalanan mudik. Setelah sebulan penuh berpuasa, banyak orang cenderung ‘balas dendam’ dengan menyantap berbagai hidangan khas Lebaran yang tinggi lemak, gula, dan kolesterol. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan, lonjakan kadar gula darah, serta masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Agar tetap sehat selama Lebaran, Dr. Agus menyarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan pemicu penyakit. Makanan pedas seperti sambal, gulai, dan rendang sebaiknya dibatasi, terutama karena rendang yang sering dipanaskan berulang dapat meningkatkan kadar lemak jenuh. Makanan manis dan gurih seperti kue, cake, es krim, serta kerupuk juga perlu diperhatikan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu, makanan berminyak seperti gorengan, martabak, dan roti canai dapat mengiritasi tenggorokan dan memicu peradangan.
“Menjaga kesehatan saat mudik dan Lebaran sangat penting agar tubuh tetap fit dan momen kebersamaan bersama keluarga tetap menyenangkan,” tegas Dr. Agus.
Untuk mengantisipasi risiko kesehatan selama mudik dan perayaan Lebaran, Dr. Agus menyarankan beberapa langkah preventif, seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, memperbanyak minum air putih, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan immune booster. Salah satu suplemen alami yang dapat membantu meningkatkan imunitas adalah propolis.
Propolis merupakan bahan alami yang berasal dari getah resin yang dikumpulkan lebah dari berbagai tanaman. Dengan kandungan flavonoid dan polifenol, propolis dikenal memiliki sifat imunomodulator yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Selain itu, propolis juga memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba yang membantu memperbaiki jaringan tubuh serta menjaga kesehatan sistem pencernaan.
“Konsumsi propolis sebagai suplemen herbal alami dapat menjadi pilihan tepat untuk menjaga daya tahan tubuh serta membantu mengatasi gangguan kesehatan akibat perubahan pola makan saat Lebaran,” jelas Dr. Agus Tjandra, yang juga CEO PT Meta Biolife, produsen Meta Propolis.
Meta Propolis sendiri diklaim memiliki keunggulan dibanding produk lainnya karena telah mengantongi sertifikasi BPOM, Halal, dan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). Bahkan, produk ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang telah memperoleh sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Dengan pola hidup sehat, pemilihan makanan yang tepat, serta dukungan suplemen herbal, perjalanan mudik dan perayaan Lebaran dapat dinikmati dengan lebih nyaman. Apalagi, produk propolis yang praktis dan mudah dibawa bisa menjadi solusi menjaga daya tahan tubuh selama bepergian. Jadi, pastikan Anda tetap sehat dan bugar untuk menikmati momen istimewa bersama keluarga!
