Beranda » Menparekraf Tingkatkan Akses Permodalan untuk UMKM Kuliner

Menparekraf Tingkatkan Akses Permodalan untuk UMKM Kuliner

by Rahmat Ruskha
umkm kuliner

BISNISTIME.COM, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, terus berupaya memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi UMKM, khususnya di sektor industri UMKM kuliner, agar semakin berkembang.

Dalam acara peluncuran “Wahyoo Ventures dan Roadshow FoodStartup Indonesia (FSI)” yang berlangsung di Wang Plaza, Jakarta, pada Rabu (15/5/2024), Sandiaga menekankan pentingnya industri makanan dan minuman sebagai sektor strategis yang berperan vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sektor ini menyumbang 6,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“PDB industri makanan dan minuman hampir mencapai Rp1.000 triliun, meningkat sekitar 5 persen, dengan kontribusi sebesar 6,5 persen terhadap PDB nasional. Yang lebih penting, sektor ini menciptakan hampir 43 persen lapangan kerja,” ujar Sandiaga.

Namun, tantangan masih mengadang akses permodalan di industri kuliner Indonesia. Sebanyak 71 persen UMKM masih bergantung pada modal pribadi atau keluarga, sementara akses pembiayaan dari lembaga perbankan hanya sekitar 16 persen. Ini menunjukkan bahwa pembiayaan untuk UMKM masih sangat terbatas.

“Angka ini perlu segera kita carikan solusi. Oleh karena itu, saya mengapresiasi inisiatif Wahyoo Ventures yang menawarkan solusi mulai dari pendampingan hingga permodalan,” tambah Sandiaga.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki berbagai program untuk memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses pembiayaan bagi UMKM, terutama di sektor kuliner. Salah satu program unggulannya adalah FoodStartup Indonesia. Program ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan bisnis kuliner melalui strategi penjualan, pengembangan produk, negosiasi bisnis, networking, serta berbagi pengetahuan seputar bisnis kuliner.

Program ini juga berupaya mempercepat akses permodalan dan mendorong inovasi di kalangan pelaku usaha kuliner, dengan menargetkan UMKM yang berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan industri kuliner di Indonesia akan semakin maju dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.

 

Rekomendasi Untuk Anda