BISNISTIME.COM, GARUT–Di hari yang bersejarah Senin, 1 Juli 2024, diresmikan jembatan gantung di Kampung Garung, setelah sepuluh tahun terakhir, lebih dari 480 warga Kampung Garung, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Garut, kehilangan akses ke Jembatan Gantung Garung yang menghubungkan RT 03 dengan RT 04. Jembatan ini merupakan infrastruktur vital yang mendukung akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi harian.
Pada tanggal 28 Juni 2024, PT Henan Putihrai Asset Management (Henan Asset), salah satu manajer investasi terkemuka di Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Sasaka dan pemerintah setempat, meresmikan renovasi Jembatan Gantung Garung. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa Panyindangan dan sekitarnya.
Jembatan Garung yang memiliki panjang 62 meter dan lebar 1,2 meter memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar, terutama bagi pelajar, petani, dan warga yang membutuhkan layanan kesehatan. Jembatan ini digunakan oleh lebih dari 500 anak sekolah setiap hari dan telah mengurangi waktu tempuh ke sekolah dari 1 jam menjadi 15 menit. Sejak renovasi, jembatan ini telah meningkatkan akses layanan kesehatan bagi lebih dari 200 keluarga di desa tersebut.
Kepala Desa Panyindangan, Bapak Agus Supriyadi, mengatakan dalam sambutannya, “Sebelum adanya jembatan, warga terpaksa menyebrang sungai dengan menggendong anak-anak mereka. Setelah jembatan gantung pertama kali dibangun, kondisinya tetap memprihatinkan hinga akhirnya ambruk saat digunakan untuk mengantar seorang ibu hamil ke puskesmas di seberang sungai. Kami sangat berterima kasih kepada Henan Asset, Yayasan Sasaka, dan seluruh warga yang telah bergotong royong membangun jembatan baru ini. Ini adalah awal dari babak baru bagi Desa Panyindangan. Jembatan ini adalah jantung kehidupan kami, dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkannya.”
Head of Corporate Communications Henan Asset, Shabilla Ghizani, turut hadir untuk meresmikan renovasi jembatan gantung di Kampung Garung. Dalam sambutannya, Shabilla menyampaikan, “Jembatan ini bukan sekedar bangunan fisik, tetapi simbol harapan dan peluang. Dengan adanya jembatan ini, anak-anak kita dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah, masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik, dan ekonomi lokal dapat tumbuh. Diperkirakan ekonomi lokal akan meningkat sebesar 15% dalam setahun mendatang. Mari kita jaga dan manfaatkan jembatan ini dengan penuh tanggung jawab.”
Harapannya, seluruh masyarakat dapat menjaga dan merawat jembatan ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi berikutnya.