BISNISTIME.COM, JAKARTA–-Produsen air minum dalam kemasan nasional, Le Minerale bukan hanya berkomitmen menghadirkan produk air mineral yang sehat, aman dan berkualitas, namun juga aktif melakukan berbagai upaya konservasi untuk memastikan keberlanjutan sumber air di masa depan.
Hal ini menjadi bagian dukungan terhadap pemerintah yang telah menetapkan target dalam penyediaan
akses air minum yang aman, yaitu peningkatan 15 persen di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN).
“Le Minerale berkomitmen melakukan berbagai upaya konservasi sumber daya air sesuai sesuai dengan peta jalan perluasan penerapan rencana pengamanan air minum 2021-2025 yang telah dikembangkan Bappenas,” ujar Ronald Atmadja, Sustainability Director Le Minerale.
Le Minerale menegaskan bahwa standar air bersih sesuai dengan Permenkes No. 416 tahun 1990 telah menjadi
panduan utama dalam setiap langkah yang diambil. Semua pengujian dilakukan secara internal oleh Le Minerale dan
melibatkan pihak eksternal yang telah tersertifikasi.
Prinsip keberlanjutan telah menjadi prioritas bagi Le Minerale. Oleh karena itu, seluruh upaya mulai dari analisis menggunakan studi hidro isotop, perencanaan dan pelaksanaan dibuat berdasarkan studi mendalam dengan prinsip zero run off, yang bertujuan agar tidak ada aliran air yang terbuang sia-sia.
“Untuk memastikan keberlanjutan sumber mata air, kami melakukan feasibility test untuk memastikan semua upaya berjalan dengan optimal, yang diantaranya mencakup uji pemompaan (pumping test) pada sumur dan juga upaya planning dan konservasi,” lanjut Ronald.
Uji pemompaan (pumping test) pada sumur dilakukan untuk mengetahui debit air yang aman dapat diambil dari
suatu sumur dan dampak pengambilan air terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan agar sumber daya air tetap
terjaga dan tidak merusak ekosistem sekitarnya.
Terlebih lagi, air limbah (effluent) yang dihasilkan diolah di wastewater treatment plant (WWTP) sebelum ke saluran umum agar memastikan bahwa kadar oksigen, yang dilihat dari nilai COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand), berada di bawah nilai baku mutu regulasi setempat.
Sebagian dari air limbah tersebut juga didaur ulang kembali di water treatment plant yang telah dibangun, agar hasilnya dapat digunakan kembali sebagai air utilitas. Sedangkan upaya konservasi dilakukan dengan melibatkan berbagai kegiatan, seperti pembuatan sumur imbuhan dan kolam resapan untuk mempertahankan muka air tanah, dan juga penanaman pohon secara rutin.
Selain itu, pembuatan sumur di lokasi warga, dimana maintenance pompa menjadi tanggung jawab Le Minerale, berhasil mewujudkan keberlanjutan ketersediaan sumber air bersih bagi warga setempat.
Lebih lanjut, Ronald menjelaskan bahwa penanaman pohon yang dilakukan oleh Le Minerale ini dilakukan secara
kontinu dan penuh komitmen dengan melibatkan riset yang mendalam seperti area dan juga jenis pohon.
“Bagi Le Minerale, penanaman pohon ini merupakan usaha keberlanjutan yang lebih luas untuk mengatasi kritis kesediaan
air. Penanaman pohon tersebut dapat mengurangi limpasan air dengan menyerap air melalui akarnya dan
menyimpanya di dalam tanah, sehingga setiap pohon dapat menyeimbangkan air tanah melalui sistem akarnya,”
ujarnya.