BISNISTIME.COM, JAKARTA – Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) secara resmi meluncurkan Program Ramadhan 1446 Hijriyah dengan mengusung tema “Bahagia dengan Berbagi.”
Acara ini diawali dengan pemaparan sejumlah program unggulan yang telah berjalan, seperti Dai Tangguh, yang berperan dalam mendampingi para mualaf di berbagai daerah. Beberapa komunitas yang telah dibantu di antaranya mualaf di pedalaman Baduy, Banten; Suku Tengger di Jawa Timur; Suku Anak Dalam di Jambi; serta Suku Togutil di Halmahera, Maluku Utara.
Ketua Pengurus BMH, Firmanza, SE., M.Ak., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa momentum ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk lebih memahami dan peduli terhadap zakat. Menurutnya, zakat bukan hanya sebatas zakat fitrah di bulan Ramadhan, tetapi juga mencakup berbagai jenis zakat lainnya yang bisa ditunaikan sepanjang tahun.
“Kami ingin mengajak para muhsinin untuk lebih memahami pentingnya zakat. Ini akan menjadi titik awal bagi masyarakat agar lebih aktif dalam menunaikan zakat di luar zakat fitrah,” ujar Firmanza pada Selasa (25/02/2025).
Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A., yang turut hadir dalam acara peluncuran tersebut, memberikan apresiasi terhadap langkah para pegiat zakat, baik di BMH maupun lembaga zakat lainnya. Menurutnya, upaya ini menunjukkan komitmen untuk terus memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat.
“Zakat memiliki potensi besar. Kita ingin terus menyuarakan pentingnya zakat agar menjadi cahaya yang menerangi dan memberikan keberkahan,” kata KH. Noor Achmad.
Ia juga mengungkapkan bahwa potensi zakat di Indonesia saat ini mencapai Rp 327 triliun. Untuk tahun 2025, target penghimpunan zakat oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) lainnya ditetapkan sebesar Rp 51 triliun. Sementara itu, perolehan zakat oleh Baznas Pusat pada tahun 2024 mencapai Rp 1,375 triliun.
Lebih lanjut, KH. Noor Achmad berpesan kepada seluruh amil zakat untuk senantiasa menjalankan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
“Amil zakat menjalankan tugas mulia yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat, yaitu mengambil zakat dari para muzaki dan menyalurkannya kepada mustahik. Selain itu, amil juga memiliki kewajiban untuk mendoakan para muzaki agar hartanya semakin berkah serta memberikan pemahaman kepada mustahik bahwa bantuan yang diterima adalah harta yang suci dan harus dikelola dengan penuh amanah serta tanggung jawab kepada Allah SWT,” pungkasnya.
