BISNISTIME.COM, JAKARTA – Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, meyakini bahwa ketegangan saat ini antara Iran dan Israel tidak akan mengganggu ketahanan cadangan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah wawancara usai acara Halalbihalal Keluarga Besar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, 16 April 2024.
Menurut Tutuka, perusahaan milik negara, PT Pertamina, telah melakukan kontrak jangka panjang dengan beberapa pemasok luar negeri untuk memastikan pasokan BBM tetap lancar sesuai dengan komitmen kontraknya. Dengan adanya kontrak jangka panjang ini, Beliau meyakini bahwa pasokan minyak Indonesia masih dalam kendali yang baik, meskipun situasi geopolitik di Timur Tengah tengah memanas.
Lebih lanjut, Tutuka menjelaskan bahwa cadangan minyak nasional saat ini mencakup periode sekitar 30 hari. Sebagian dari cadangan ini berada di refineri, sementara sisanya berada dalam perjalanan (in transit) di kapal-kapal tanker. Dengan demikian, Tutuka menyakini bahwa Indonesia memiliki cukup stok BBM dan crude oil untuk mengatasi kemungkinan gangguan pasokan akibat situasi di Timur Tengah.
Meskipun demikian, Tutuka tetap menggarisbawahi perlunya kewaspadaan terhadap kemungkinan dampak yang bisa timbul dari konflik Iran-Israel, terutama berkaitan dengan jalur pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz. Selat ini merupakan jalur pelayaran yang sangat penting bagi transportasi minyak mentah, dengan sekitar 30% dari pasokan minyak dunia melewati jalur ini setiap harinya.
Dalam konteks ini, beliau sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengingatkan bahwa kebijakan yang bijaksana dari Pertamina sangatlah penting untuk menghadapi potensi risiko yang mungkin terjadi. Meskipun situasi di Timur Tengah bisa mempengaruhi stabilitas pasokan minyak dunia, Tutuka meyakini bahwa dengan pengelolaan yang baik, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dengan lancar.
Dengan demikian, kesimpulan dari Tutuka Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi adalah bahwa meskipun situasi geopolitik di Timur Tengah memanas, Indonesia memiliki cadangan dan strategi yang cukup untuk menjaga kelancaran pasokan BBM dan crude oil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan BBM di dalam negeri.