Beranda » Kolaborasi Kemenperin dan Dekranas Lahirkan Karya Kreatif, Fokus pada Pasar Generasi Muda

Kolaborasi Kemenperin dan Dekranas Lahirkan Karya Kreatif, Fokus pada Pasar Generasi Muda

by Rahmat Ruskha
Kolaborasi Kemenperin dan Dekranas

BISNISTIME.COM, kemenperin, Industri keraEjinan Nusantara memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi positif bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Keanekaragaman teknik kerajinan tangan yang dimiliki Indonesia, seperti batik, tenun, ukiran kayu, anyaman bambu, hingga perhiasan tradisional, menjadi identitas unik yang memikat pasar lokal dan global.

Dalam rangka mendukung pengembangan industri kerajinan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara aktif menyelenggarakan berbagai program guna meningkatkan akses pasar, kualitas produk, serta kemampuan sumber daya manusia di sektor IKM kerajinan. Salah satu inisiatif penting yang dilakukan adalah melalui kolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam penyelenggaraan Kompetisi Asta Kriya Nusantara 2024.

“Kompetisi ini merupakan bagian dari upaya Dekranas untuk membina dan mengembangkan industri kerajinan nasional, sambil menanamkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya dan kearifan lokal,” ungkap Loemongga Agus Gumiwang, Wakil Ketua Harian I Dekranas, saat memberikan sambutan di Jakarta pada 20 Agustus 2024.

Kompetisi Asta Kriya Nusantara 2024, yang berlangsung sejak Juni hingga Agustus, menghadirkan puncak pengumuman pemenang pada tanggal 20 Agustus 2024, dengan Dewan Pengurus Dekranas hadir dalam acara Awarding tersebut.

Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah “Anyaman Hantaran”, yang menekankan pada pentingnya hantaran sebagai bagian integral dari berbagai upacara dan tradisi di Indonesia. Tema ini membuka ruang bagi para perajin untuk menunjukkan kreativitas dan keahlian teknis mereka, sambil memperkenalkan budaya lokal melalui produk unik dan berkualitas.

Loemongga menambahkan bahwa banyak perajin lokal memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan hantaran unik dan berkualitas, baik dalam bentuk anyaman, ukiran, maupun produk kerajinan lainnya. Ini menjadi peluang besar untuk mempromosikan produk-produk kerajinan tersebut ke pasar yang lebih luas.

Apresiasi juga disampaikan oleh Loemongga kepada para pengurus Dekranasda di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta kementerian/lembaga ex-officio Dekranas yang telah mendukung perajin binaannya untuk turut berpartisipasi dalam kompetisi ini.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa kolaborasi antara Kemenperin dan Dekranas bertujuan untuk mendorong pengembangan IKM kerajinan nasional, terutama di sektor anyaman. “Dengan melibatkan generasi muda dalam pelestarian warisan budaya, kita berharap akan lahir perajin-perajin baru yang mampu menghasilkan produk inovatif dan kreatif,” ungkap Reni, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dekranas.

Reni juga mengakui bahwa meskipun IKM kerajinan masih berskala kecil dan menengah, mereka menghadapi tantangan besar dalam era digitalisasi dan globalisasi. Para perajin dituntut untuk terus berinovasi, baik dari segi produksi, desain, bahan baku, branding, hingga pemasaran.

Melalui dukungan pemerintah, IKM kerajinan, khususnya hantaran, diharapkan mampu mengikuti tren yang berkembang dengan menggunakan bahan ramah lingkungan, meminimalkan limbah, dan meningkatkan kualitas desain serta bahan agar sesuai dengan preferensi pasar. “Perajin dapat menciptakan produk hantaran yang lebih personal dan bermakna, sesuai dengan kebutuhan penerima,” tambah Reni.

Kompetisi Asta Kriya Nusantara diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri kerajinan dengan nilai tambah tinggi dan daya saing global. Pada tahun 2023, ekspor kerajinan Indonesia tercatat mencapai US$ 724 juta, menunjukkan potensi besar industri ini di pasar internasional.

Penghargaan diberikan kepada tiga pemenang kompetisi, yaitu Utang Bambu dari Jawa Barat, Umir Rahman dari Sumatera Selatan, dan Maspuati dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ketiganya menerima hadiah berupa piala, sertifikat, serta uang pembinaan sebesar Rp30 juta untuk juara pertama, Rp20 juta untuk juara kedua, dan Rp15 juta untuk juara ketiga.

Selain penghargaan, finalis 30 besar kompetisi ini juga mengikuti workshop dan coaching dengan materi seputar estetika karya, produksi, distribusi, serta branding dan promosi.

Pada kesempatan yang sama, Alexandra Arri Cahyani, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, mengungkapkan bahwa rangkaian acara Asta Kriya Nusantara juga mencakup workshop, business matching, acara hiburan, dan pameran yang berlangsung pada 19-20 Agustus 2024 di Plasa Industri, Gedung Kementerian Perindustrian. Pameran ini diikuti oleh 39 IKM binaan yang telah melalui proses kurasi, serta menampilkan produk-produk unggulan dari para finalis, termasuk produk wastra nusantara, mainan anak, dan minuman inovatif dari program Indonesia Food Innovation (IFI).

“Pameran ini menjadi wadah bagi para IKM untuk memperluas jaringan, memasarkan produk unggulan mereka, serta mendapatkan inspirasi baru yang dapat mendukung pengembangan usaha mereka di masa mendatang,” pungkas Alexandra.

Rekomendasi Untuk Anda