Beranda » Kiat Paradise Indonesia Sukses Bangun Bisnis Setelah Pandemi Covid-19

Kiat Paradise Indonesia Sukses Bangun Bisnis Setelah Pandemi Covid-19

INPP mampu menghasilkan produk yang menginspirasi banyak orang

by Hiru Muhammad
paradise

BISNISTIME.COM,JAKARTA— Tren perkembangan e-commerce dalam beberapa tahun terakhir yang merebak setelah pandemi Covid-19  telah banyak merubah sikap dan pemikiran masyarakat. Di bisnis properti perkembangan e-commerce sebagai kelanjutan dari bisnis media digital bukan sekedar merubah penampilan proyek bangunan yang ramah lingkungan, melainkan juga merubah prilaku masyarakat khususnya di kota besar dalam memenuhi gaya hidupnya.

Hampir segala jenis kebutuhan hidup harian sudah terpenuhi dengan mengakses platform digital tersebut. Konsumen tidak perlu bersusah payah mendatangi toko atau pusat bisnis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak mengherankan bila banyak pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung bahkan tutup.

Namun, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah pengembang yang cermat melihat peluang. Dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat setelah pandemi Covid-19 diyakini para pebisnis menjadi kiat sukses dalam mencapai target.

Seperti yang dilakukan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP/Paradise Indonesia) yang lebih banyak berkecimpung di sektor komersial, hospitality dan residensial mewah. “Kami banyak belajar dari situasi pandemi lalu, kendati berdampak namun bisa dipasarkan tepat waktu sehingga pendapatan perusahaan tetap meningkat,” kata Anthony Prabowo Susilo CEO & President Director INPP.

Siti Utami-Chief Corporate Communication INPP menyebutkan sejak 2002 INPP berupaya mengembangkan produk yang bukan sekedar memuaskan aspek visual dan fungsional. Namun, juga proyek yang sesuai dengan kebutuhan setempat. Ruangan yang dibentuk mampu menghadirkan pengalaman unik bagi penggunanya sehingga tidak mudah dilupakan. Proyek gaya hidup imajinatif yang dijalankan telah menginspirasi banyak orang untuk datang kembali dan penuh semangat hidup.

Perjalanan INPP diawali dengan fokus pengembangan bisnis hopitality dengan brand Harris, Yello dan Sheraton dalam 10 tahun pertama. Hadirnya FX Sudirman, Beach Walk Kuta, Bali hingga Paskal Mall Shopping Center, Bandung menjadi bukti bisnis ritel mulai dirambah INPP periode 2012 hingga 2017 yang menjadi gaya hidup modern warga perkotaan. Residensial kelas premium hadir sebagai pelengkap dengan hadirnya One Residence Batam,31 Sudirman Suite Makassar, Antasari Place Jakarta.

Strategi 4M

Usaha keras tersebut membuahkan hasil setelah pada sembilan bulan pertama 2024 lalu, perusahaan berhasil membukukan laba Rp 878 miliar atau tumbuh 121 persen secara tahunan. Bisnis properti menyumbang pertumbuhan 61 persen, disusul hotel 24 persen dan komersial 6 persen. Menyambut 2025 pihak optimistis dengan pendapatan berulang sebesar 90 persen. Angka tersebut berasal dari 48 hotel,komersial 42 persen dan properti 10 persen.”Okupansi mal yang kami kelola rata rata mencapai 93 persen dan terus meningkat setelah pulih dari pandemi Covid-19,” kata Anthony.

Keberhasilan tersebut menurut Anthony tidak terlepas dari strategi besar yang dijalankan yaitu 4M untuk menjadi acuan dalam menjalankan bisnis. Pertama Middle Up, setiap produk yang dikembangkan menyasar segmen kelas menengah atas yang lebih stabil. Kedua Mid Size, pihaknya mengerjalan proyek dengan skala menengah atau rata-rata dengan luasan 40 ribu m2. Ketiga Mixed Use yang menggabungkan ritel, hotel, dan properti residensial. Terakhir Major Cities, seluruh proyek INPP berlokasi di kota utama Indonesia. “Dengan pola 4 M ini kiprah bisnis kami terus melaju,” katanya.

Surina-Direktur & CFO INPP menilai tahun ini INPP menganggarkan capital expenditur atau belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan berbagai proyek. Setidaknya ada tiga proyek yang bergengsi yang siap diselesaikan pembangunannya. Seperti apartemen Antasari Place, Extension 23 Paskal Shopping Center di Bandung, dan 23 Semarang Shopping Center. INPP melalui strategi yang diterapkan berambisi mematok pertumbuhan tahun ini dan mendatang sebesar 20 persen.

 

Rekomendasi Untuk Anda