Beranda » Kemenperin Mengadakan Acara Temu Bisnis untuk Menyatukan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

Kemenperin Mengadakan Acara Temu Bisnis untuk Menyatukan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

Mendorong Kemandirian Industri: Temu Bisnis Kemenperin Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

by Rahmat Ruskha
Kemenperin Mengadakan Acara Temu Bisnis untuk Menyatukan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

BISNISTIME.COM, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara aktif berupaya untuk memajukan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Salah satu strateginya adalah dengan mendorong kemitraan antara IKM dengan sektor ritel. Dalam rangka ini, Kemenperin telah mengadakan acara Temu Bisnis IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO, yang merupakan Asosiasi Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan pentingnya kemitraan antara IKM dan ritel dalam meningkatkan kemandirian industri. Strategi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi IKM, tetapi juga bagi sektor ritel. Bagi IKM, kemitraan dengan ritel dapat membuka peluang untuk meningkatkan kepastian pasar, transfer teknologi, peningkatan kualitas produk, pengembangan sistem manajemen, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan kemudahan akses pembiayaan. Sementara itu, bagi perusahaan ritel, kemitraan dengan IKM dapat mendukung upaya pemenuhan regulasi pemerintah yang mengatur kewajiban untuk menggunakan produk dalam negeri.

Saat ini, sektor industri pangan merupakan kontributor terbesar terhadap nilai tambah industri pengolahan nonmigas di Indonesia. Industri pangan telah berhasil menyumbang sekitar 39,10% dari nilai PDB industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023. Angka ekspor sektor ini juga mencapai USD 41,70 miliar. Terdapat sekitar 1,70 juta unit usaha IKM pangan yang telah berkontribusi dalam sektor ini, menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja. Dengan demikian, industri pangan dapat dikategorikan sebagai industri padat karya.

Di sisi lain, industri furnitur dalam negeri juga menunjukkan potensi yang besar. Pada tahun 2023, sektor industri furnitur menyumbang sekitar 1,21% dari nilai PDB industri pengolahan nonmigas, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,8 miliar. Kontribusi IKM dalam sektor ini juga signifikan, dengan sekitar 149,7 ribu unit usaha dan penyerapan 370,7 ribu tenaga kerja.

Menteri Perindustrian juga menyoroti hasil survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang menunjukkan adanya ekspansi pada 19 subsektor, terutama industri makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja industri masih cukup baik dan dapat menjadi modal awal yang baik untuk memulai tahun 2024.

Dalam upaya menggalakkan kemitraan antara IKM dan ritel, Kemenperin menggelar acara Temu Bisnis Tahap I yang melibatkan 65 IKM pangan dan furnitur serta 23 peritel anggota HIPPINDO. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara IKM dan peritel, serta bertukar informasi mengenai teknologi, peningkatan SDM, manajemen mutu, dan peluang pasar.

Kerjasama antara Kemenperin dan HIPPINDO dalam mengadakan acara ini diharapkan dapat memperkuat peran IKM dalam perekonomian nasional. Melalui kemitraan yang kuat antara IKM dan ritel, diharapkan akan tercipta ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi pertumbuhan industri dalam negeri.

Rekomendasi Untuk Anda