BISNISTIME.COM, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri dalam negeri untuk memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia ke pasar global. Dengan sumber daya hayati yang melimpah seperti kopi, teh, buah, dan kakao, Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan melalui industri pengolahan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah (value added) yang berorientasi ekspor. Beberapa subsektor yang menjadi fokus antara lain industri pengolahan kakao/cokelat, teh, buah, kopi, dan susu.
Produk specialty mengacu pada produk berkualitas tinggi yang diukur berdasarkan parameter tertentu seperti aroma dan rasa, serta diproses dengan standar khusus. Siklus produk premium ini melibatkan berbagai pihak mulai dari petani, distributor, roaster, barista, hingga konsumen akhir yang menjaga kualitas produk pada setiap tahapannya.
“Meningkatkan konsumsi produk specialty dapat dilakukan dengan menghadirkan produk-produk ini di tengah masyarakat. Kegiatan seperti ini dapat mendorong permintaan dan konsumsi masyarakat terhadap produk-produk premium,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat membuka Business Matching dan Pameran Produk Olahan Kopi, Teh, Kakao, Buah, dan Susu dengan tema “Specialty Indonesia” di Jakarta, Selasa (5/8).
Acara Business Matching dan Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan industri dalam negeri dan memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar dan konsumen potensial yang belum dieksplorasi secara optimal, serta menarik minat masyarakat luas termasuk stakeholder terkait.
Agus juga menjelaskan bahwa tren global menunjukkan peningkatan minat konsumen terhadap produk berkualitas tinggi yang diproses secara berkelanjutan dengan teknologi terkini. Sebagai contoh, pada pameran Specialty Coffee Expo (SCE) di Amerika Serikat pada April 2024, 12 pelaku industri kopi specialty Indonesia berhasil mempromosikan produk mereka dengan potensi transaksi sebesar USD 27,1 juta.
Menperin berharap, acara Business Matching dan Pameran ini dapat menghasilkan lebih banyak kolaborasi antara pelaku usaha produk specialty Indonesia dengan bisnis internasional seperti hotel, restoran, dan retailer, sehingga citra produk specialty Indonesia dapat semakin mendunia.
Sebagai bagian dari acara tersebut, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Karya Bali Indah dan Grand Hyatt Bali serta antara Pipiltin Cocoa dan Raffles Hotels yang disaksikan oleh Menperin dan Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin.
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, menyampaikan bahwa acara Business Matching dan Pameran Produk Artisan Indonesia ini merupakan upaya membuka peluang pengembangan usaha, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, serta memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar-pasar alternatif.
Acara ini juga mencakup seminar, talk show, workshop, dan kompetisi seperti bean to bar competition, manual brew throwdown, dan barista challenge. Kreativitas barista akan diuji dalam meracik Arummi Cashew M*lk dan espresso, yang dinilai oleh Mikael Jasin, World Barista Champion 2024.