Beranda » Kemenparekraf Mempertemukan Pelaku Ekraf dan Industri Pariwisata di Surakarta

Kemenparekraf Mempertemukan Pelaku Ekraf dan Industri Pariwisata di Surakarta

by Rahmat Ruskha
Kemenparekraf Mempertemukan Pelaku Ekraf dan Industri Pariwisata di Surakarta

BISNISTIME.COM, Surakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Kadin Surakarta, menyelenggarakan acara “Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (KENAROK).” Acara ini bertujuan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif (UMKM) dengan industri pariwisata di Kota Surakarta, memperkuat rantai pasok dalam industri pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir dalam acara KENAROK pada Minggu (2/6/2024) dan menyatakan bahwa acara ini diharapkan mampu memperkenalkan produk-produk UMKM dari pelaku ekonomi kreatif, sehingga terjalin kerja sama yang berkesinambungan antara UMKM dan industri pariwisata.

Diselenggarakan di Pendopo Balai Kota Surakarta dari 31 Mei hingga 2 Juni 2024, acara ini memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan industri pariwisata. Mereka mendapatkan wawasan tentang kebutuhan pasar dan membangun jaringan yang lebih luas.

Para peserta juga didorong untuk saling belajar, berkolaborasi, dan berinovasi, dengan harapan mampu menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita harus bisa mengelola permintaan dan memperkuat rantai pasok, yang akan menggerakkan ekonomi kita. Karena kita tahu, UMKM kita menciptakan 97 persen lapangan kerja,” ujar Sandiaga.

Acara KENAROK di Surakarta diikuti oleh 50 pelaku UMKM dalam bidang kuliner, kriya, fesyen, dan pertunjukan sebagai penjual yang dipertemukan dengan 150 pelaku industri pariwisata dan usaha besar di Solo Raya. Mereka terdiri dari asosiasi pariwisata, agen perjalanan, BUMN, hotel, restoran, kafe, dan lainnya.

Pelaku UMKM memperoleh akses pasar yang lebih luas, kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta potensi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai dengan standar industri pariwisata yang kompetitif.

“Kami bersyukur bahwa hampir 70 komitmen kerja sama terjalin antara pelaku ekraf dan industri,” ujar Sandiaga.

Penguatan rantai pasok ini diharapkan dapat memperkuat branding Solo sebagai kota budaya. Terlebih sebelumnya Kota Solo telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network.

Kemenparekraf berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Solo, termasuk Solo Raya. Salah satu langkah yang diambil adalah mendirikan Politeknik Pariwisata Solo Raya di Sragen, untuk pemenuhan sumber daya manusia.

“Rantai pasok tidak akan optimal jika SDM tidak mumpuni, karenanya kami hadirkan Poltekpar agar nantinya hotel dan sektor lainnya memiliki SDM yang tangguh. Posisi pariwisata Indonesia hampir menembus 20 besar dunia, dan ekraf kita nomor tiga, sehingga SDM ini sangat penting,” kata Sandiaga.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka; Deputi Bidang Manajemen Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin.

 

 

Rekomendasi Untuk Anda