BISNISTIME.COM, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Juneyao Airlines, dan Air Asia, menggelar kegiatan familiarization trip (famtrip) dengan mengundang agen perjalanan dari Tiongkok.
Famtrip ini bertujuan untuk memperluas akses pasar wisatawan Tiongkok ke Labuan Bajo dan memperkuat posisi destinasi ‘Beyond Bali’ sebagai pilihan utama bagi wisatawan Tiongkok. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya promosi intensif untuk Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Destinasi Prioritas Pariwisata, sehingga wisatawan Tiongkok juga dapat mengeksplorasi destinasi di sekitar Bali.
“Kami ingin menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Harapannya, wisatawan Tiongkok dapat memperpanjang masa tinggal mereka dan meningkatkan pengeluaran di Indonesia,” ujar Sandiaga dalam keterangannya pada Selasa (21/05/2024).
Tiongkok merupakan salah satu pasar utama bagi pariwisata Indonesia, dengan lebih dari 2 juta kunjungan wisatawan Tiongkok sebelum pandemi COVID-19. Sepanjang Januari hingga November 2023, Tiongkok menempati peringkat keempat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan total 707.347 kunjungan. Wisatawan Tiongkok juga dikenal sebagai pembelanja luar negeri terbesar dengan pengeluaran rata-rata per kedatangan mencapai 1.386,55 dolar AS.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan pentingnya meningkatkan frekuensi konektivitas langsung untuk memperkuat kunjungan wisatawan Tiongkok. Sejak 20 Januari hingga 16 Mei 2024, Juneyao Airlines telah mengoperasikan 113 penerbangan langsung dari Shanghai ke Bali, dengan total 18.281 penumpang.
“Kami yakin penerbangan langsung Juneyao Airlines ke Bali akan menjadi stimulus besar bagi wisatawan Tiongkok untuk mengunjungi destinasi ‘Bali add-on’, khususnya Labuan Bajo. Kami sangat mendorong Juneyao Airlines untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dan membuka rute baru ke kota-kota lain di Indonesia, termasuk Labuan Bajo,” ujar Made Marthini.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Raden Wisnu Sindhutrisno, berharap program famtrip ini akan meningkatkan pemahaman agen perjalanan Tiongkok tentang Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan Wonderful Indonesia, serta mendorong kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata Indonesia.
Wisnu percaya bahwa dengan berbagai atraksi, fasilitas, dan infrastruktur yang ada di Labuan Bajo, target 1,5 juta wisatawan asal Tiongkok pada 2024 dapat tercapai.
“Kami berterima kasih kepada mitra yang mendukung program ini, seperti Juneyao Airlines dan Air Asia yang membawa peserta dari Tiongkok ke Labuan Bajo melalui Bali; AYANA Komodo Waecicu Beach untuk akomodasi, makan malam, dan tempat pertemuan table-top di Labuan Bajo; Bali Dynasty Resort untuk akomodasi di Bali; Zada Liveaboard untuk pengalaman live on board; Canna Bali untuk makan malam di Bali; dan Impiana Private Villas Bali untuk pengalaman tradisional Bali SPA,” tambah Wisnu.
Sebanyak lima agen perjalanan asal Tiongkok yang berpartisipasi dalam famtrip ini antara lain Beijing Pipikou International Travel Agency, Shanghai New Comfort International Travel, Shanghai Haha Tour, Beijing Best Service International Travel Service, dan Zhejiang Everbright International Tourism. Program ini memberikan pengalaman langsung bagi agen perjalanan Tiongkok untuk menjelajahi Labuan Bajo melalui Bali dan mempertemukan mereka dengan pelaku industri pariwisata lokal dalam Table-Top Meeting untuk membahas peluang kerja sama.