BISNISTIME.COM, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan Indonesia menyongsong era industri 4.0. Salah satu fokus utama adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) industri melalui pemanfaatan teknologi digital, guna menciptakan inovasi dan meningkatkan daya saing nasional.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menekankan bahwa transformasi digital tidak hanya bergantung pada kemampuan adopsi teknologi, tetapi juga memerlukan perubahan pola pikir di kalangan SDM industri. “Kunci utama dalam transformasi digital adalah pemahaman akan manfaat teknologi digital, serta perubahan mindset digital yang mendukung kemajuan,” ungkap Agus dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Senin (9/9).
Untuk mencapai target tersebut, pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas dalam penerapan Making Indonesia 4.0. Kemenperin, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), telah membangun infrastruktur pendidikan yang meliputi 13 pendidikan tinggi vokasi, sembilan SMK, dan tujuh Balai Diklat Industri (BDI). Fasilitas-fasilitas ini bertujuan mempersiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Salah satu lembaga pendidikan yang berperan aktif adalah Politeknik Industri Petrokimia Banten. Kampus ini bekerja sama dengan industri besar seperti PT Chandra Asri Petrochemical, memastikan mahasiswa memiliki ikatan kerja sehingga mereka bisa langsung bekerja di perusahaan mitra setelah lulus. Politeknik ini menawarkan tiga program studi utama, yaitu Teknologi Mesin Industri Petrokimia, Teknologi Proses Industri Petrokimia, dan Teknologi Instrumentasi Industri Petrokimia.
“Politeknik Industri Petrokimia Banten telah menyediakan pendidikan berbasis kompetensi melalui sistem ganda, dengan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan industri 4.0. Selain itu, para pelatihnya bersertifikasi internasional dan menggunakan fasilitas yang sesuai dengan standar industri,” ujar Jonni Afrizon, Sekretaris BPSDMI, dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di kampus tersebut.
Kurikulum berbasis sistem ganda yang diterapkan oleh Politeknik Industri Petrokimia Banten memastikan para lulusannya memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan industri dan siap terjun langsung ke dunia kerja.
Selain Politeknik Industri Petrokimia Banten, Politeknik APP Jakarta juga turut menerapkan kurikulum industri 4.0, khususnya di bidang logistik. Kampus ini juga mengadopsi sistem ganda yang berbasis kompetensi, dengan fasilitas yang sesuai standar industri dan didukung oleh pelatih bersertifikasi internasional. Politeknik APP Jakarta juga mengedepankan konsep link and match dengan mitra industri yang berkolaborasi dengan Kemenperin.
Wulan Aprilianti Permatasari, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI), menegaskan bahwa pendidikan vokasi menjadi fondasi penting bagi SDM industri untuk dapat bersaing di era digital. “Generasi SDM industri yang baru harus memiliki keterampilan yang tinggi dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan kerja yang semakin kolaboratif,” jelas Wulan dalam acara PKKMB di Politeknik APP Jakarta.
Politeknik APP Jakarta sendiri memiliki tiga program studi yang dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja yang andal di bidang teknologi industri, yaitu Manajemen Logistik Industri Elektronika, Perdagangan Internasional Wilayah Asean dan RRT, serta Logistik dan Manajemen Pemasaran Industri Elektronika.
Dengan penerapan kurikulum industri 4.0, kedua kampus vokasi Kemenperin ini menjadi pionir dalam membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan digital yang relevan, siap menghadapi tantangan industri di masa depan.