BISNISTIME.COM, Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pengguna angkutan umum pada Lebaran 2024, khususnya pada H+2 Lebaran atau tanggal 13 April 2024, mencapai 1.111.050 orang. Data ini dikumpulkan dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyampaikan bahwa “Pada H+2 Lebaran, jumlah pengguna angkutan umum kembali tembus satu juta orang, menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat untuk kembali dari kampung halaman sudah mulai masif.”
Rincian jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H+2 Lebaran adalah sebagai berikut:
- Angkutan jalan: 251.125 penumpang, naik 0,06% dibandingkan tahun sebelumnya dan naik 121,17% dibandingkan pergerakan normal harian.
- Angkutan penyeberangan: 278.641 penumpang, mengalami penurunan 8,09% dibandingkan tahun sebelumnya namun naik 904,58% dibandingkan pergerakan normal harian.
- Angkutan udara: 258.367 penumpang, mengalami penurunan 3,27% dibandingkan tahun sebelumnya namun naik 107,06% dibandingkan pergerakan normal harian.
- Angkutan laut: 86.883 penumpang, mengalami penurunan 2,03% dibandingkan tahun sebelumnya namun naik 83,98% dibandingkan pergerakan normal harian.
- Angkutan kereta api: 221.139 penumpang, mengalami peningkatan 7,98% dibandingkan tahun sebelumnya namun naik 66,89% dibandingkan pergerakan normal harian.
Selain angkutan umum, juga terdapat data pergerakan kendaraan pribadi, yaitu mobil dan sepeda motor, pada H+2 Lebaran:
- Mobil: 529.447 kendaraan dan 2.647.420 orang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri. Jumlah ini naik 11,25% dibandingkan periode normal harian pada 2024 dan naik 139,17% dibandingkan tahun 2023.
- Sepeda motor: 856.520 kendaraan dan 1.713.040 orang keluar dan masuk Jabodetabek. Jumlah ini naik 22,72% dibandingkan tahun 2023 dan naik 42,63% dibandingkan periode normal harian.
Adita menekankan bahwa Kementerian Perhubungan terus mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati, mengutamakan keselamatan, dan mengatur perjalanan arus balik. Mereka juga diminta untuk menghindari perjalanan pada tanggal yang diprediksi sebagai puncak arus balik.